Fundamental Kuat, Pelemahan Rupiah Terbatas  

Kamis, 27 Februari 2014 17:44 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Fundamental ekonomi yang membaik membuat rupiah bertahan dari tekanan dolar Amerika Serikat (AS).

Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah melemah 20 poin (0,17 persen) ke level 11.667 per dolar AS. Rupiah bergerak fluktuatif sepanjang pekan ini mengikuti sentimen yang kebanyakan berasal dari luar negeri.

Pengamat pasar uang, Lindawati Susanto, mengatakan adanya tren penguatan indeks dolar terhadap mata uang utama dunia membuat pergerakan rupiah sedikit melemah. Namun, pelemahan rupiah masih tertahan oleh membaiknya fundamental ekonomi dalam negeri. “Pelemahan yang terjadi belum mengubah tren penguatan yang dialami rupiah selama ini,” ujar Lindawati.

Membaiknya data neraca perdagangan dua bulan berturut-turut sejak November 2013, yang diikuti dengan menyempitnya defisit neraca berjalan, telah mengantarkan rupiah ke kisaran 11.600 per dolar AS. Bermodal kuatnya pijakan itu, rupiah relatif bertahan dengan posisinya saat ini kendati diterpa sentimen negatif global.

Meski demikian, penguatan mata uang yang sangat cepat dikhawatirkan bisa membuat pelemahan rupiah berlangsung dengan cepat pula. Apalagi pergerakan rupiah yang sekarang memang digerakkan oleh pasar dan tidak ada intervensi Bank Indonesia. "Karena itu, saya berharap rupiah bisa bertahan di level sekarang dan menciptakan keseimbangan baru," ujar Lindawati.

Mata uang regional cenderung melemah terhadap dolar AS hingga pukul 17.10 WIB. Won terperosok paling dalam dengan depresiasi 0,35 persen ke 1.068,97 per dolar AS, disusul ringgit yang melemah 0,29 persen ke 3,2801 per dolar AS dan peso Philipina melemah 0,12 persen ke level 44,665 per dolar AS.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya