BI Akan Terbitkan Produk Simpanan Deposito  

Reporter

Kamis, 27 Februari 2014 06:50 WIB

Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan pihaknya akan menerbitkan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) atau salah satu produk simpanan dalam bentuk deposito pada semester satu tahun ini. Agus menuatakan langkah yang diambil bank sentral ini merupakan salah satu instrumen untuk memperkuat performa rupiah.

"Perbedaannya dengan deposit adalah kalau deposit perhitungannya simple interest dan dibayar di akhir. Kalau NCD itu dibayar di depan dan sistemnya discounting. Itu sesuatu yang khas dalam pasar keuangan dan ada market-nya sendiri," kata Agus seusai acara "ANZ-Antara Economic Outlook" di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2014.

Menurut Agus, nilai tukar rupiah saat ini sudah mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia. Dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, sudah diumumkan real effective exchange rate yang mencerminkan fundamental ekonomi. Namun, kata dia, harus ada upaya pendalaman pasar yang luas agar baik untuk nilai tukar.

"Saya meminta agar transaksi keuangan yang dilakukan di Indonesia menggunakan rupiah. Eksportir dan pemilik dana juga bisa melepas uangnya dengan efisien," kata Agus.

Agus mengatakan sebelumnya Bank Indonesia juga sudah mengeluarkan instrumen untuk memperkuat nilai tukar. Selain itu, disiapkan juga swap jangka panjang dan swap hedging untuk digunakan. Jika tidak, pada kuartal II dan III akan ada tekanan kalau pasar masih bertransaksi di lokasi. "Jadi kalau kemarin ada mini repo dan mini repo MRA itu harus digunakan untuk pendalaman pasar," ujarnya.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Terpopuler:


Bhatoegana Sangkal Terima Duit, Jaksa Akhirnya Putar Rekaman
Ketika Sutan Bhatoegana Saling Bantah dengan Rudi
Bhatoegana Bisa Dihukum Lebih Berat jika Berbohong






Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya