TEMPO.CO, Jakarta - Pembelian sejumlah saham Path oleh Bakrie Global Group hingga kini masih menjadi pertanyaan banyak orang, terutama di Indonesia. Beberapa pertanyaan terlempar melalui jejaring sosial Twitter. Seperti Deni Sutrisna dengan akun @deniebat yang bercuit, "Dari seluruh perusahaan di dunia, mengapa Dave Morin menjual saham ke Bakrie? Dari semua investor, mengapa Bakrie?"
Menjawab pertanyaan itu, pendiri sekaligus Chief Excecutive Officer Path, Dave Morin, memberi penjelasan ke Tempo. Pada Jumat, 21 Februari 2014, Morin berbincang dengan Cornila Desyana, Mandy Tazkia Siddharta, dan Satwika Movementi melalui Skype.
Menurut pria 33 tahun ini, sebelum membuka peluang investasi bagi Bakrie, Path telah bertemu dengan beberapa mitra kerja di Indonesia. (Baca pula: Investasi di Path, Bakrie Gunakan Kas Internal).
Dalam pertemuan dengan Anindya Bakrie, putra sulung Aburizal Bakrie, Morin merasa terkesan dengannya. "Kami berpikir, apa yang dilakukan Anin dengan Bakrie Telecom merupakan sesuatu yang inovatif," kata Morin. "Dan kami ingin berjalan bersama mitra yang inovatif, yang percaya pada inovasi serta berusaha meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia."
Soal proses negosiasi dengan Bakrie, Morin menolak membeberkannya. Namun menurut dia, saham Bakrie di Path kurang dari satu persen. "Bakrie tidak membeli Path, dia hanya berinvestasi." (Baca: Jumlah Saham Bakrie di Path Tidak Sampai 1 Persen).
Selain dengan Bakrie, Path belum memiliki investor lain di Indonesia. Sementara dengan PT XL Axiata Tbk, Telkomsel, dan PT Indosat Tbk, Morin menjalin berbagai jenis kemitraan. Tujuannya guna meningkatkan layanan Path ke pengguna di Indonesia. Apa bentuk kemitraannya, dia tidak menjelaskan. "Untuk hadirnya investor selain Bakrie di Indonesia, kami sangat terbuka," ujar Morin. (Baca juga: Bakrie Beli Path, Bagian dari Kampanye?).
CORNILA DESYANA
Berita Lain:
Flynas Garap Pasar Umrah RI, Ini Sikap Garuda
Jokowi Jadi Presiden, Rupiah Bisa Tembus 10 Ribu
Pemilu Presiden, Momentum Masuknya Dana Asing
Alasan Freeport dan Newmont Tak Diizinkan Ekspor
Pemerintah Ogah Rekomendasi Freeport dan Newmont