TEMPO.CO, Jakarta - Siang ini Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi meresmikan Pasar Cibeber di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pasar ini dibangun dari dana Kementerian Perdagangan tahun 2013 sebesar Rp 6,5 miliar.
"Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk merevitalisasi pasar tradisional guna mengubah citra pasar tradisional dari kesan kotor, semrawut, bau, dan gersang menjadi pasar yang bersih, nyaman, serta lebih berdaya saing," kata Bayu dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 20 Februari 2014.
Menurut Bayu, program revitalisasi pasar tradisional yang dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan melalui dana alokasi khusus dan tugas pembantuan juga merupakan salah satu upaya mendorong percepatan pembangunan di daerah. "Pertumbuhan ekonomi di daerah akan memperkuat sektor perdagangan dan meningkatkan daya saing pasar domestik. Hal ini sangat penting dalam menghadapi tantangan dan kompetisi global yang semakin ketat," ujarnya.
Bayu menegaskan bahwa penguatan pasar dalam negeri itu penting bagi Indoneesia. "Indonesia terselamatkan dari krisis yang terjadi di Amerika dan Eropa karena konsumsi domestik kita yang tinggi. "Oleh karena itu, konsumsi domestik harus terus diarahkan kepada produkproduk dalam negeri. (Baca: Cara Gita Wirjawan Bikin Pasar Tak Kotor dan Bau).
Pada kesempatan tersebut, Bayu juga menjelaskan mengenai produk unggulan Kabupaten Cianjur yang berasal dari 32 kecamatan, 342 desa, enam kelurahan, dan UMKM. Produk-produk tersebut antara lain beras, aneka sayuran, dan ayam pelung. Beras Cianjur sudah dikenal sejak 1973 dan identik dengan beras Pandan Wangi yang membawa nama Cianjur harum di pasaran nasional dan internasional. Kabupaten Cianjur merupakan lumbung padi yang berasal dari Kecamatan Warungkondang, Cugenang, dan Kecamatan Cianjur.