BI Kembangkan Klaster Perekonomian

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 19 Februari 2014 07:09 WIB

Pedagang melayani pembeli sayur mayur di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (31/7). Harga komoditas sayuran di pasar tradisional di Jakarta mulai naik. Kenaikan harga diakibatkan meningkatnya permintaan masyarakat menjelang bulan Ramadhan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Dody Zulverdi, mengatakan Bank Indonesia di berbagai daerah menginisiasi pengembangan klaster untuk meningkatkan pembangunan ekonomi daerah. Ia mengatakan ini dilakukan dengan dukungan penguatan kelembagaan, peningkatan kompetensi petani, peternak, dan juga pada pembiayaan perbankan.

"Pengembangan klaster diarahkan pada komoditas pangan yang berkontribusi dalam pembentukan inflasi (harga) di daerah. Juga pada komoditas yang dapat memberikan nilai tambah bagi pendapatan masyarakat," kata Dody Zulverdi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia di Gedung Bank Indonesia, Selasa, 18 Februari 2014. Ia mengatakan tindakan ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi lebih cepat.

Ia mengatakan pembagian pengembangan klaster dilakukan di berbagai provinsi dengan fokus pengembangan yang berbeda-beda. Ia mengatakan pengembangan dilakukan dengan melihat potensi yang sebelumnya dimiliki masing-masing provinsi.

Berikut pengembangan Klaster di Indonesia; Sumatera Utara akan dilakukan pengembangan intensifikasi beras melalui metode SRI di Serang Bedagai, dan Wilayah Kalimantan pengembangan klaster cabe melalui model Rumah Pasa (Pemasaran bersama).

Provinsi Jawa Tengah dikembangkan klaster rotan, dan provinsi Jawa Barat dikembangkan klaster cabe merah dan ternak ayam. Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat dikembangkan klaster sapi dan budidaya ikan. Dan provinsi Sulawesi, Maluku, dan Papua dikembangkan klaster ruumput laut, klaster cabe, klaster batik dongga, dan klaster ikan bandeng.

Ia mengatakan pengembangan klaster ini merupakan proyek percontohan untuk pengembangan industri-industri berpotensi di wilayah tersebut.

MAYA NAWANGWULAN

Berita terkait

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

10 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

1 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

4 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

6 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

8 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

9 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

9 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

9 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya