Menteri Hidayat Minta Kepastian Foxconn

Senin, 10 Februari 2014 14:29 WIB

digitaltrends.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk segera membuat kesepakatan investasi dengan Foxconn Technology Co. Ltd. Menurut dia, selama dua tahun ini Foxconn terus bernegosiasi dengan Indonesia, tetapi tak kunjung melegalkan kesepakatan investasi dengan Indonesia.

"Saya bersyukur kalau akhirnya investasi itu bisa direalisasi segera dengan DKI Jakarta. Namun, Foxconn harus didesak terus oleh DKI Jakarta," kata Hidayat. Dalam dua tahun ini, semua info yang dia inginkan sudah diberikan oleh pemerintah.

Menurut dia, dalam penandatanganan komitmen investasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhir pekan lalu, kedua belah pihak hanya sepakat menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding). Akan tetapi, Hidayat menegaskan MOU sifatnya belum mengikat. "Mereka baru mau teken MOU kan Apil dan itu harus diikuti dengan business agreement. DKI harus mendesak sampai benar-benar investment agreement," katanya.

Hidayat menyambut baik komitmen investasi Foxconn tersebut. Ia mengatakan rencana investasi dengan mitra lokal terdahulu terganjal masalah lahan. Namun kini masalah tersebut sudah teratasi dengan kesediaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyediakan lahan seluas 200 hektar. "Bagus karena DKI Jakarta sanggup memenuhi syarat mereka untuk menyediakan tanah. Dari dulu kan problemnya itu. Saya harapkan cepat," katanya.

Dalam realisasi investasi Foxconn, Kementerian Perindustrian tidak akan memiliki peran karena sifat perjanjian antara Foxconn dan Pemprov DKI Jakarta murni business to business agreement. Menurut Hidayat, yang terpenting realisasi investasi ini bisa mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap importasi telepon seluler.

"Saya ingin agar situasi yang mendesak, yaitu importasi tiap tahun sudah 75 juta ponsel itu bisa kita kurangi. Hal ini hanya bisa terjadi kalau perusahaan multinasional bisa masuk dan investasi di sini," katanya.

Seperti diberitakan, pekan lalu perusahaan teknologi informasi asal Taiwan, Foxconn Technology Group, menjalin kerja sama investasi senilai US$ 1 miliar dengan Pemerintah DKI Jakarta. Nilai investasi tersebut akan direalisasikan dalam jangka waktu tiga sampai lima tahun dalam bentuk pembangunan pabrik.

ANANDA TERESIA

Terpopuler :




Pabrik Foxconn di RI Tidak Hanya Produksi Ponsel?
800 Ton Beras Vietnam Diperiksa di Laboratorium
Beras Vietnam, Pelaku Bisa Disanksi Pidana
DPR Panggil Direksi Merpati Pekan Ini
Komitmen Freeport Bangun Smelter Terus Ditagih

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

25 menit lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

1 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

3 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

3 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

5 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

9 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

9 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

10 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

11 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya