TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Maryono menyatakan penyaluran kredit bermasalah di BTN atau non-performing loan (NPL) pada 2013 turun 0,08 persen dari 3,12 persen menjadi 3,04 persen. “Kami serius memperbaiki kualitas kredit Bank BTN. Tidak hanya mengejar pertumbuhan bisnis yang tinggi, tapi harus diikuti oleh perbaikan kualitas kredit,” katanya ketika memberikan paparan kinerja triwulan IV tahun 2013 Bank BTN di Jakarta, 10 Februari 2014.
Maryono menambahkan bahwa saat ini Bank BTN serius memperbaiki kualitas kredit. Portofolio kredit Bank BTN mayoritas berada pada segmen perumahan, yaitu lebih dari 86 persen. Sisanya 13 persen disalurkan pada segmen di luar perumahan. “Kami ingin bagaimana agar kualitas kredit yang disalurkan Bank BTN berada pada posisi yang aman sesuai dengan koridor yang ditetapkan Bank Indonesia.”
Pada 2013 kredit dan pembiayaan yang disalurkan Bank BTN mengalami pertumbuhan 23,41 persen. Adapun pada 2012 kredit dan pembiayaan yang disalurkan tercatat sebesar Rp 81,41 triliun, sedangkan pada 2013 tercatat naik sebesar Rp 100,46 triliun. “Pertumbuhan ini masih berada di atas pertumbuhan rata-rata industri,” ujar Maryono.
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
27 hari lalu
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.