Pemerintah Buktikan Beras Vietnam Jenis Premium  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 4 Februari 2014 15:22 WIB

Ilustrasi beras. TEMPO/Asrul Firga Utama

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan memastikan bahwa beras impor yang beredar di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, adalah beras premium. Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan sampel beras impor tersebut sudah melalui tiga pengujian, yakni di laboratorium milik Sucofindo, laboratorium Penelitian Mutu Barang, serta para praktisi dan teknisi.

"Uji laboratorium ini untuk menemukan hasil apakah beras impor di Cipinang itu memiliki kriteria premium seperti yang ada di SNI, yang biasa disebut mutu I dengan nomor 61282008," ujar Bayu di Kementerian Perdagangan, Selasa, 4 Februari 2014.

Dari pengujian laboratorium tersebut, beras impor di Cipinang memiliki derajat sosoh beras sebesar 100 persen, sama dengan standar beras premium di SNI. Selain itu, kadar air beras impor tersebut mencapai 13,12 persen, mendekati kadar air beras premium yang maksimal mencapai 14 persen. (Baca juga: Dalih Pejabat Kemendag Soal Kisuh Beras Impor)

Indikator lainnya, menurut SNI, butir kepala beras premium minimum 95 persen. Hasil pengujian menyebutkan beras Cipinang memiliki kadar 97,15 persen. Hasil pengujian butir patah beras Cipinang mencapai 2,29 persen, hampir mendekati standar SNI dengan maksimum 5 persen. Adapun butir menir beras ini mencapai 0,46 persen dari yang ditargetkan SNI sebesar 0 persen.

"Dari lima indikator utama ini, satu-satunya yang angkanya paling sedikit adalah butir menir. Tapi kemungkinan ini karena beras sudah agak lama disimpan," ujarnya. (Lihat juga: Beras Vietnam Ilegal, Data Pemerintah Diragukan)

Bayu mengatakan, dengan temuan hasil pengujian laboratorium ini, beras yang selama ini beredar memanglah beras premium. "Semua terbukti, dan artinya secara teknis tidak ada pelanggaran dalam importasi impor karena sudah sesuai juga dengan dokumen," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, pedagang beras mengeluhkan soal adanya beras impor asal Vietnam yang masuk ke pasar. Beras yang diklaim berkualitas medium tersebut dijual dengan harga Rp 500 lebih murah dari beras lokal dengan kualitas yang hampir sama. (Berita terkait: Mentan Pastikan Beras Vietnam di Cipinang Ilegal)

Melihat hal tersebut, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menunjukkan ke publik bahwa beras asal Vietnam tersebut memang berizin Kementerian Perdagangan. Di sisi lain, Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa izin impor yang diberikan hanya untuk khusus.

AYU PRIMA SANDI

Terpopuler :
Ini Sejarah Jatuh Bangun Bisnis Penerbangan
Merpati Stop Terbang, Penumpang Batal Travelling
Rupiah Diprediksi Tembus Rp 11.400 Usai Pemilu
Belum Ada Perusahaan yang Bisa Ekspor Tambang
Banjir, Harga Sayuran di Semarang Malah Turun

Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

23 jam lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

1 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

1 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

6 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

7 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

7 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

8 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

9 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

13 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

15 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya