Pekerja melakukan perawatan pabrik saat mogok produksi di pabrik tempe di kawasan Jalan Jakarta, Bandung, Jawa Barat (9/9). Harga kedelai saat ini mencapai kisaran Rp 9.400 hingga Rp 9.600 per kg. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO , Jakarta: Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengatakan bahwa alasan mereka mendatangkan kedelai kualitas pertama dari Amerika adalah agar produktivitas bisa meningkat. Jika menggunakan kedelai kualitas 2 membutuhkan 1 kilogram kedelai untuk memproduksi 1,5 kilogram tempe.
"Jika menggunakan kedelai kelas 1, hanya membutuhkan 1 kilogram untuk menghasilkan 1,8 sampai 2 kilogram tempe," katanya ketika ditemui dalam acara pelepasan kedelai impor Gakoptindo, Tanjung Priok, Kamis, 30 Januari 2014.
Tujuan Gakoptindo mengimpor kedelai antara lain adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pengrajin tempe dan tahu Gakoptindo. Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas tahu dan tempe di Indonesia dengan mengimpor kedelai USDA dengan grade 1 atau berkualitas bagus.
Impor ini juga untuk mengupayakan dan mendukung program swasembada kedelai, sehingga petani kedelai lebih sejahtera.
"Kami memberikan kontribusi usul dan masukan kepada pemerintah, agar program ketahanan pangan di Indonesia khususnya tataniaga kedelai bisa lebih baik lagi," ujar Aip.
Harga Kedelai Melesat, Produsen Tahu Tempe Minta Pemerintah Atur Pasokan
20 November 2023
Harga Kedelai Melesat, Produsen Tahu Tempe Minta Pemerintah Atur Pasokan
Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifuddin, mengatakan tren kenaikan harga kedelai ini akan berlanjut hingga Desember.