Pemasok untuk iPhone Bedol Desa? BKPM: Tunggu Saja

Reporter

Jumat, 31 Januari 2014 04:58 WIB

Ilustrasi telepon selular. AP/Ng Han Guan

TEMPO.CO , Jakarta: Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan sampai saat ini perusahaan manufaktur Foxconn Technology Group belum mengajukan aplikasi investasi. "Kita tunggu aplikasinya (Foxconn). Sampai sekarang belum masuk, tunggu saja,"kata Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis pada Kamis, 30 Januari 2014 saat dihubungi Tempo.

Azhar menuturkan sejauh ini pihaknya belum mengetahui kapan Foxconn akan datang ke Indonesia, meski sudah ada pembicaraan mengenai pembangunan pabrik Foxconn di Indonesia. Ia menuturkan, Foxconn berencana membangun pabrik di Jakarta, Yogyakarta, dan Banten.

Mengenai persyaratan, kata Azhar, BKPM akan memberlakukan persyaratan sebagaimana mestinya. Seperti pembayaran pajak tenaga kerja, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), corporate income tax, corporate social responsibility (CSR) dan lain-lain.

Pabrik komponen telepon genggam asal Taiwan itu sedang menyiapkan relokasi pabrik manufaktur untuk produk menengah ke atas (high end) ke Amerika Serikat dan produk menengah ke bawah (low end) ke Indonesia. Pemasok utama komponen iPhones untuk Apple Inc itu dikabarkan tidak hanya menambah kapasitas produksi, melainkan juga relokasi atau "bedol deso" dari Cina.


Rencana relokasi seiring naiknya biaya-biaya operasi pabrik di Cina, termasuk biaya buruh (baca juga: Alasan Foxconn Hijrah dari Cina ke Indonesia). Maka itu, Foxconn melakukan diversifikasi rantai pasokan bahan baku. Seperti dilaporkan kantor berita Reuters, akhir pekan lalu, CEO Foxconn Terry Gou mengatakan pasar Amerika wajib menjadi tujuan ekspansi perusahaan.

Pernyataan Gou itu menanggapi pertanyaan dari para mitra dan pelanggan soal kapan Foxconn akan membuka toko di Amerika guna mengakses potensi manufaktur teknologi tinggi. Para analis menilai, guna melanjutkan diversifikasi bisnisnya maka Indonesia akan menjadi prioritas utama bagi Foxconn untuk meninggalkan Cina. Sebab biaya operasi pabrik dan buruh di Indonesia murah dan teknologi manufakturnya mendukung.

Berita iPhone
lainnya, klik #iPhone.

APRILIANI GITA FITRIA



Berita Lain:
Pemilu, Hindari Investasi di Media Milik Capres
Lenovo Akuisisi Motorola dari Google US$ 2,91 M
2015, Anggaran SKK Migas Masuk APBN
Ekspor Gas ke Singapura Segera Berakhir?
The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar

Berita terkait

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

15 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

44 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

4 Februari 2024

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

27 Desember 2023

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

Modal asing yang masuk dari Januari hingga September 2023 mencapai Rp 1.053,1 triliun atau 75,2 persen. Klasemen sementara, Singapura kalahkan Cina.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

25 Desember 2023

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

22 Desember 2023

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

Gagasan cawapres nomor urut 1 soal investasi, soroti implementasi investasi asing agar tidak merugikan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

7 Desember 2023

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan investor asing akan masuk ke IKN pada pembangunan tahap 2 atau setelah upacara HUT RI 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

23 November 2023

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

22 November 2023

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

Per 22 November 2023, nilai tukar rupiah meningkat sebesar 0,11 persen menjadi Rp 14.425 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

22 November 2023

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan Indonesia perlu investasi asing sekitar Rp 1.800 triliun untuk mencapai target pertumbuhan 6 persen.

Baca Selengkapnya