Pemangkasan Stimulus Bebani Rupiah

Reporter

Kamis, 30 Januari 2014 20:00 WIB

Uang Rupiah. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah akhirnya kembali melemah terhadap dolar setelah bank sentral Amerika Serikat (The Fed) memutuskan untuk melanjutkan pemangkasan stimulus moneter (tapering off).


Pemangkasan stimulus moneter senilai US$ 10 miliar menjadi US$ 65 miliar telah meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap likuiditas dolar di pasar berkembang. Imbasnya, di pasar uang rupiah ditutup melemah 47 poin (0,39 persen) ke level 12.213 per dolar AS.


Ekonom PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan kepastian tapering off semakin membebani laju rupiah. Pelaku pasar yang sebelumnya sudah khawatir dengan kemerosotan mata uang Argentina dan Turki semakin gelisah dengan dampak jangka panjang tapering. "Pelaku pasar akan menunggu seberapa jauh dampak tapering terhadap pelemahan mata uang regional.”


Lana meyakini, pelemahan rupiah saat ini lebih dominan disebabkan oleh sentimen eksternal ketimbang faktor fundamental ekonomi. Neraca perdagangan Indonesia yang mulai berjalan positif dan laju inflasi yang cukup terkendali, menjadi indikasi bahwa kondisi likuditas dolar di pasar dalam negeri masih sangat tersedia. Tekanan terhadap rupiah lebih didominasi faktor sentimen global.


Karena itu, Lana optimistis bahwa kebijakan pemangkasan stimulus tidak akan membuat rupiah bergerak terlalu liar. Data ekonomi Februari yang juga diprediksi kembali membaik, akan menjadi sentimen positif yang mendorong penguatan rupiah. “Efek positif pengetatan moneter diharapkan membuat data ekonomi bulan Februari masih positif,” tutup dia.


Advertising
Advertising

PDAT | MEGEL JEKSON

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya