Amerika Pangkas Stimulus, Rupiah Jeblok?  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 30 Januari 2014 15:50 WIB

TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar dolar bergerak menguat terhadap mata uang regional setelah bank sentral Amerika Serikat (The Fed) memutuskan untuk melanjutkan pemangkasan stimulus moneternya (tapering off) sebesar US$ 10 miliar menjadi US$ 65 miliar per bulan. Kecemasan atas nasib likuiditas tersebut menjadi faktor dominan yang menekan kurs regional dan rupiah. (Baca juga: The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar)

Ekonom PT Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, mengatakan investor global langsung bereaksi negatif terhadap keputusan tappering off. Hal itu ditunjukkan melalui aksi jual besar-besaran yang terjadi pada bursa saham global dan aset-aset berisiko. “Indeks Dow Jones dan S&P 500 langsung terpangkas lebih dari 1 persen,” ujarnya.

Menurut Rangga, masifnya aksi jual juga dialami rupiah. Meskipun tren penguatan rupiah masih ada, kekhawatiran terhadap risiko kurs membuat pelaku pasar kembali melepas aset-aset berdenominasi rupiah. “Selain faktor tapering off, maraknya aksi jual juga terjadi karena agenda libur Imlek,” Rangga menerangkan. (Baca juga: Rupiah Hari Ini Diperkirakan Rp 12.100-12.250)

Hingga pukul 14.00 WIB, mata uang regional kompak melemah. Won memimpin laju pelemahan dengan penurunan sebesar 1 persen. Adapun nilai tukar rupiah juga diketahui terkoreksi 45 poin (0,37 persen) ke level Rp 12.211 per dolar. Hanya dolar Singapura yang tampaknya mampu melanjutkan penguatan sebanyak 0,1 persen

MEGEL JEKSON (PDAT)


Terpopuler :
Pemilu, Hindari Investasi di Media Milik Capres
Freeport Lobi Pemerintah Kendurkan Aturan Ekspor
2015, Anggaran SKK Migas Masuk APBN
Lenovo Akuisisi Motorola dari Google US$ 2,91 M
The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar
Ekspor Gas ke Singapura Segera Berakhir?

Berita terkait

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

6 jam lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

15 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

5 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

5 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

5 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

7 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

8 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

8 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

9 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

9 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya