TEMPO.CO, Jakarta--Dunia jejaring sosial di Indonesia dihebohkan dengan berita pembelian sejumlah saham Path oleh Bakrie Global Group pekan lalu. Berbagai kabar miring soal investasi itu pun berkembang. Tidak sedikit yang menganggap pembelian saham itu merupakan taktik Aburizal Bakrie untuk menghadapi Pemilu 2014. Yakni, menaikkan elektabilitasnya.
Menurut Morin, jumlah pengguna Path di Indonesia sangat tinggi. Bahkan lebih banyak ketimbang di Amerika. Karena itu, penting bagi Path untuk menemukan investor di Indonesia, terutama perusahaan lokal. Tujuannya, agar bisa membantu Path memperluas jaringan di sana Indonesia. "Sehingga Path bisa memberikan kualitas layanan lebih tinggi kepada penggunanya di Asia Tenggara," ujar Morin.
Selain dengan Bakrie Global Group, Morin melanjutkan, Path juga bekerja sama dengan tiga perusahaan telekomunikasi lain. Seperti PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk, dan PT Indosat Tbk. "Dengan kerja sama ini, kami berharap Path bisa diakses lebih cepat, dapat diandalkan, dan memberikan kualitas layanan yang tinggi kepada pengguna di Indonesia."
Morin mengatakan, Bakrie hanya membeli sebagian kecil saham Path. Selain Bakrie, saham Path juga dimiliki sejumlah investor dan mitra di Amerika. Misalnya, Index Ventures, Kleiner Perkins, dan Greylock Partners. Namun Morin enggan menyebutkan besaran saham Path yang dibeli Bakrie. "Bakrie Global tidak memiliki Path. Kami tetap perusahaan swasta Amerika yang independen," kata dia.