TEMPO.CO, Kupang - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami kerugian hingga Rp 160 juta per lintasan akibat penutupan penyeberangan selama sepekan terakhir ini. Cuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi yang berbahaya bagi pelayaran.
Supervisor PT ASDP Indonesia Ferry cabang Kupang Hermin Welkis mengatakan pelayaran yang ditutup di NTT adalah 18 lintasan ke daratan Flores, Sumba, Sabu, Rote, dan Alor. Walaupun mengalami kerugian, perusahaan lebih mementingkan faktor keselamatan. "Kami pentingkan keselamatan ketimbang bisnis, karena cuaca tidak mendukung," katanya, Kamis, 23 Januari 2014.
Hermin menambahkan, sejak ditutup pada 13 Januari 2014, pelayaran kapal feri ke semua lintasan masih ditutup karena cuaca buruk masih melanda NTT. Ada sejumlah pelayaran yang dibatalkan, di antaranya pelayaran yang melayani rute Kupang-Rote, Kupang-Sabu, Kupang-Lembata, Kupang-Larantuka, dan Kupang-Aimere. "Ada 10 armada kami yang berlabuh karena cuaca buruk ini.
Informasi dari Stasiun Meteorologi Kelas II A El Tari Kupang menyebutkan tren cuaca di NTT memburuk untuk beberapa hari mendatang. Tinggi gelombang di laut mencapai 4-6 meter.
Gelombang tinggi terjadi di Samudera Hindia, tepatnya di kawasan perairan sebelah selatan Nusa Tenggara Barat hingga NTT, seperti perairan Pulau Sumba dan Laut Sawu bagian selatan, perairan Kupang hingga Pulau Rote, Laut Sumbawa, dan Laut Flores. Kecepatan angin yang bertiup dari Samudera Hindia sebelah barat Sumatera hingga selatan Nusa Tenggara Timur mencapai 15 knot, atau sekitar 27 kilometer per jam.
YOHANES SEO
Terpopuler :
Cuaca Buruk, 74 Penerbangan di Bandara El Tari Delay
Alasan Industri Pulp dan Kertas Akan Digenjot
Potensi Monopoli Elpiji, KPPU Panggil Pertamina
Bosowa Bangun Terminal LPG di Banyuwangi
Penguatan Indeks Berlanjut, Transaksi Rp 4,3 T