TEMPO.CO , Jakarta: Bank Dunia memprediksi ekonomi global akan membaik pada tahun ini. Lead Author Bank Dunia, Andrew Burns mengatakan, potensi perbaikan itu cukup signifikan seiring positifnya ekonomi di Amerika dan Cina. "Secara langsung akan mempengaruhi laju ekonomi Indonesia," kata Andrew di kantor perwakilan Bank Dunia di Indonesia, Jakarta, Rabu, 22 Januari 2014.
Selain itu, Andrew juga melihat adanya peningkatan harga komoditas di tahun ini. Peningkatan harga komoditas secara otomatis akan memberikan keuntungan bagi Indonesia sebagai eksportir. "Keuntungan bagi indonesia untuk meningkatkan kinerja ekspor terutama komoditas andalan CPO dan tambang," katanya.
Namun, membaiknya perekonomian di negara-negara maju tersebut tidak akan memberi keuntungan sebesar kondisi ekonomi sebelum krisis. Sebab, pertumbuhan ekonomi di negara maju akan lebih mengandalkan konsumsi domestik dan belanja pemerintah. "Investasi kurang," katanya.
Pemerintah Indonesia sebelumnya menyatakan optimistis kinerja perdagangan akan membaik pada tahun ini. Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krishnamurti mengatakan, 10 komoditas andalan ekspor masih akan menjadi primadona untuk neraca dagang Indonesia. Pertumbuhan perdagangan menurut dia bisa mencapai 5 persen.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan, harga komoditas pada tahun ini diprediksi masih tetap melambat. Hal itu berdasarkan pada kondisi ekonomi Cina yang hanya tumbuh dikisaran 7 persen.