President & CEO PT. Global Mediacom Hary Tanoesoedibjo. Tempo/Rully Kesuma
TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, menantang Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut mendatangi dirinya dalam kaitan dengan sengketa kepemilikan Televisi Pendidikan Indonesia. Hary Tanoe mengatakan hal itu ketika terus didesak wartawan perihal tanggapannya terhadap nasib stasiun televisi yang sekarang bernama MNCTV itu.
"Saya ini pimipinan MNC. Cukup. Kalau dia ngotot, suruh datang ke sini," kata Hary Tanoe sambil mengangkat telunjuknya di depan wartawan seusai menghadiri "Indonesia Investor Forum" di Jakarta Convention Center, Selasa, 21 Januari 2014.
Sebelumnya, Mahkamah Agung memutuskan untuk mengabulkan gugatan Tutut atas PT Berkah Karya Bersama. Putusan itu menyatakan keabsahan keputusan rapat pemegang saham pada 17 Maret 2005. Selain itu, pemblokiran akses sistem administrasi badan hukum oleh PT Sarana Rekatama Dinamika ditetapkan sebagai perbuatan melawan hukum.
Juru bicara Cipta Televisi, Asroru Maula, sebelumnya mengatakan putusan itu mengharuskan MNC Group menyerahkan kembali stasiun televisi TPI kepada Tutut. "Putusan itu berarti definitif, harus dilakukan karena memang sesuatu yang harus diserahkan," ujarnya.
Asroru menjelaskan, berdasarkan amar putusan Nomor 862 K/Pdt/2013 yang diketok pada 2 Oktober 2013 itu, MA mengabulkan gugatan Tutut atas PT Berkah. Karena itu, putusan MA tersebut semestinya berimbas pada jajaran direksi di MNCTV yang saat ini dikelola oleh MNC Group. Dalam rapat pemegang saham pada 17 Maret 2005 diputuskan bahwa Direktur Utama Cipta Televisi adalah Dandy Rukmana sedangkan Muhammad Jarman menjabat direktur. (Baca juga : Pengacara Tutut: Harry Tanoe Harus Patuhi MA)
"Putusan itu menghukum PT Berkah agar mengembalikan keadaan Cipta Televisi seperti keadaan semula sebelum rapat pemegang saham 18 Maret 2005," ujarnya. Saat ini jajaran direksi Cipta Televisi yang mengelola MNCTV berasal dari MNC Group.
Pasar Periklanan Melemah, Vice Media Terancam Bangkrut?
3 Mei 2023
Pasar Periklanan Melemah, Vice Media Terancam Bangkrut?
Perusahaan yang menaungi berbagai media populer seperti Vice dan Motherboard itu menyatakan salah satu penyebab perusahaan terancam bangkrut adalah kondisi pasar periklanan yang kian lemah.
