Seorang warga mandi di bantaran kali Ciliwung di Kawasan pemukiman kumuh di Manggarai Utara, Jakarta (28/08). Kementerian Perumahan Rakyat bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta akan segera merelokasi warga yang tinggal di bantaran Ciliwung ini. Tempo/Amston Probel
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan dana normalisasi Kali Ciliwung untuk mengurangi ancaman banjir di Jakarta menggunakan kontrak tahun jamak. "Alokasi anggaran sudah pasti ada," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, Iskandar, melalui pesan pendek kepada Tempo, Rabu, 15 Januari 2014.
Sodetan Kali Ciliwung diharapkan mengurangi banjir karena mampu mengalirkan air berkapasitas minimal 60 meter kubik per detik menuju KBT. Pemerintah mengalihkan sebagian debit Kali Ciliwung dengan memperhitungkan kapasitas sistem KBT sehingga tidak memindahkan banjir ke wilayah lain.
Pembangunan sodetan Kali Ciliwung menuju KBT dibagi dalam dua tahap pekerjaan dengan target akhir mengalirkan air ke KBT dengan kapasitas minimal 60 meter kubik per detik. Pembangunan terowongan air sepanjang 1,27 kilometer masuk dalam pekerjaan tahap pertama. Sementara itu pada tahap kedua akan dilakukan pembangungan inlet dan outlet serta normalisasi Kali Cipinang.
Lokasi pembangunan tersebut berada di Kelurahan Bidara Cina, Kelurahan Cipinang Cempedak, dan Kelurahan Cipinang Besar Selatan. Seluruh kawasan tersebut berada di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Menurut Kementerian Pekerjaan Umum, masalah banjir akibat luapan Kali Ciliwung merupakan masalah yang dihadapi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari tahun ke tahun.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.