Tiga anggota Tim PDKB (Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan) PLN melakukan penggantian Pemutus Tenaga 150.000 Volt di Gardu Induk Rejoso Pasuruan, Jawa Timur (29/5). Pekerjaan ini dilakukan tanpa pemadaman listrik. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO,Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan pertumbuhan penjualan listrikyear-on-year hingga Desember 2013 sebesar 6,93 persen. "Realisasi penjualan se-Indonesia sampai dengan Desember 2013 sebesar 185,53 terawatt-hour (TWh)," kata Kepala Divisi Niaga PLN, Benny Marbun, dalam keterangannya, Selasa, 14 Januari 2014.
Pertumbuhan di Jawa-Bali tercatat 6,79 persen. Sedangkan Sumatera dan wilayah Indonesia timur masing-masing mengalami pertumbuhan 5,27 persen dan 10,26 persen. PLN menyebutkan, rendahnya penjualan selama Januari-Februari 2013 disebabkan oleh banjir besar di Jakarta, Bekasi, hingga Cikampek.
Selain banjir, PLN mencatat empat faktor penyebab penurunan penjualan. Pertama, maraknya demonstrasi buruh sepanjang 2013 yang berakibat rendahnya konsumsi listrik untuk kebutuhan industri di Jakarta sampai Cikarang. Kedua, naiknya tarif secara berkala dalam jangka waktu per tiga bulan.
Ketiga, panjangnya waktu libur Lebaran pada Agustus 2013, termasuk libur saat perayaan hari kemerdekaan Indonesia. Keempat, melemahnya perekonomian dunia, yang menyebabkan konsumsi listrik industri cenderung menurun pada triwulan keempat tahun 2013. PLN pun mencatat ada beberapa industri yang mempercepat pemeliharaan pabrik.