Mitratel Dilepas, Posisi Tawar Telkom Berkurang

Reporter

Selasa, 31 Desember 2013 14:22 WIB

PT Telkom

TEMPO.CO, Jakarta -- Rencana penjualan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom, PT Dayamitratel (Mitratel), perusahaan yang bergerak di bidang penyedia infratruktur dan menara komunikasi, berpotensi mengurangi posisi tawar perusahaan plat merah itu di masa depan. Alasannya, kata Koordinator Advokasi dan Investigasi Seknas FITRA, Uchok Sky Khadafi, Mitratel adalah perusahaan yang sangat menguntungkan dengan margin laba bersih sekitar 20 persen.

"Telkom sangat mudah mendapatkan pendanaan dari pasar finansial, jadi buat apa anak perusahaanya dijual," kata Uchok melalui siaran persnya yangi dikirim, Selasa, 31 Desember 2013.


Dia menuturkan Telkom memiliki nilai pasar Rp225 triliun atau hampir 7 kali lipat dari perusahaan-perusahaan menara seperti Tower Bersama atau Sarana Menara. Alasan bahwa penjualan menara untuk memudahkan Telkomsel mendapatkan pendanaan, dirasa Uchok sangat tidak tepat.


Uchok menambahkan Mitratel juga memiliki captive market yang sangat besar, yaitu Telkom dan Telkomsel. Dia meminta perusahaan milik negara itu belajar dari Indosat yang telah menjual 4500 menara ke Tower Bersama.

“Yang terjadi adalah Tower Bersama membukukan laba yang sangat besar dengan margin laba hampir 50 persen," ujar Uchok. Sebaliknya, Indosat mencatat kerugian yang sangat besar Rp1.7 triliun dalam sembilan bulan 2013. Kerugian yang diderita, antara lain karena meningkatnya biaya sewa menara.

Kritikan terhadap rencana penjualan ini juga dilontarkan oleh Anggota Komisi Badan Usaha Milik Negara Dewan Perwakilan Rakyat, Atte Sugandi. "Ada skenario Telkom yang memberikan kepercayaan kepada Tower Bersama, sementara Mitratel dikurangi," ujar politikus Partai Demokrat ini. Atte meminta jajaran direksi dan komisaris Telkom melihat dengan jernih permasalahan ini.

Menurut dia, kalau dibeli perusahaan akan melanggar Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Bila dijual, kata Atte, justru sangat merugikan Telkom sebagai perusahaan negara.

Ketua Komisi BUMN yang juga politikus Golkar, Airlangga Hartarto menilai total aset Mitratel sebesar Rp 7,44 triliun. Jika dioptimalkan melalui penawaran perdana saham kepada publik, nilai asetnya bisa naik dua kali lipat menjadi Rp 15 triliun. Jika dilepas ke publik, pemerintah masih akan memiliki saham 51 persen.

Sebaliknya, kata dia, jika sahamnya dijual ke investor, harganya akan jauh lebih rendah. "Ini merupakan aset-aset strategis, bisnis TelkomVision dan tower telekomunikasi adalah bisnis masa depan," ujar Airlangga.

Sebelumnya, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. akan melepas PT Dayamitra Telekomunikasi, salah satu anak usahanya, tahun 2014. Saat ini perseroan tengah mempertimbangkan berbagai tawaran dari calon mitra strategisnya. Dalam rencana tersebut perseroan memilki dua opsi. Opsinya mencari mitra strategis untuk mengambil alih Mitratel atau menjual sebagian saham ke perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

SUNDARI

Berita terkait

Kabel Optik Semrawut di Jakarta Selatan, 61 Pemilik Setuju Relokasi ke Bawah Tanah

24 November 2023

Kabel Optik Semrawut di Jakarta Selatan, 61 Pemilik Setuju Relokasi ke Bawah Tanah

Seluruh pemilik kabel optik itu adalah operator telekomunikasi yang ada di Jaksel. Bagaimana dengan kabel udara milik PLN?

Baca Selengkapnya

Internet di RI Termurah Nomor 17 di Dunia, Indosat: Karena Tingginya Permintaan dan Penetrasi

17 November 2023

Internet di RI Termurah Nomor 17 di Dunia, Indosat: Karena Tingginya Permintaan dan Penetrasi

Steve Saerang, Senior Vice President Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison menjelaskan tarif internet Indonesia tergolong lebih murah

Baca Selengkapnya

Operator Telekomunikasi Tingkatkan Kapasitas Jaringan Hadapi Mudik Lebaran 2023

25 Maret 2023

Operator Telekomunikasi Tingkatkan Kapasitas Jaringan Hadapi Mudik Lebaran 2023

Sejumlah operator telekomunikasi jauh-jauh hari berlomba mempersiapkan keandalan jaringan selama Ramadan dan Lebaran 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lonjakan Traffic, Kominfo Gandeng Layanan Operator Sepanjang Liburan Tahun Baru

30 Desember 2022

Antisipasi Lonjakan Traffic, Kominfo Gandeng Layanan Operator Sepanjang Liburan Tahun Baru

Kominfo bersama layanan operator di Indonesia mempersiapkan sejumlah langkah untuk cegah kenaikan traffic saat liburan tahun baru.

Baca Selengkapnya

Siapkan Rp 6 T untuk Jaringan Telekomunikasi IKN, Telkom Sebutkan Proyek yang Dibidik

29 November 2022

Siapkan Rp 6 T untuk Jaringan Telekomunikasi IKN, Telkom Sebutkan Proyek yang Dibidik

PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) menyiapkan investasi senilai Rp6 triliun untuk membangun seluruh infrastruktur jaringan telekomunikasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Gempa Cianjur, Kominfo Beberkan Hasil Monitoring 5 Operator Telekomunikasi

21 November 2022

Gempa Cianjur, Kominfo Beberkan Hasil Monitoring 5 Operator Telekomunikasi

Kementerian Kominfo mengumumkan hasil monitoring terhadap sejumlah infrastruktur telekomunikasi yang terdampak bencana gempa Cianjur Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

300 Karyawan Indosat Kena PHK, Pakar Singgung Jumlah Komisaris yang Berjibun

26 September 2022

300 Karyawan Indosat Kena PHK, Pakar Singgung Jumlah Komisaris yang Berjibun

Indosat mengklaim lebih dari 95 persen karyawan yang terkena dampak pemangkasan telah menerima tawaran itu.

Baca Selengkapnya

Inilah Deretan Aksi Peretasan yang Dilakukan Hacker Bjorka

11 September 2022

Inilah Deretan Aksi Peretasan yang Dilakukan Hacker Bjorka

Hacker atau peretas Bjorke melakukan sederet aksi peretasan bekalangan ini. Apa saja aksi peretasa tersebut?

Baca Selengkapnya

Pakar Siber Analisis Sampel 1,3 Miliar Data Bocor: 1 NIK Bisa untuk Daftar 1.287 SIM Card

7 September 2022

Pakar Siber Analisis Sampel 1,3 Miliar Data Bocor: 1 NIK Bisa untuk Daftar 1.287 SIM Card

Vaksincom mengungkap hasil penelitian akan keabsahan data registrasi SIM Card yang memuat pendaftaran 1,3 miliar data yang diduga bocor.

Baca Selengkapnya

Pembangunan 115 Kilometer Kabel Bawah Tanah Tak Pakai APBD DKI, Jakpro: Patungan dengan Operator

6 September 2022

Pembangunan 115 Kilometer Kabel Bawah Tanah Tak Pakai APBD DKI, Jakpro: Patungan dengan Operator

Jakpro dan para operator nantinya terikat kerja sama business to business (B2B) dalam proyek pembangunan 115 kilometer kabel bawah tanah.

Baca Selengkapnya