BI Utamakan Prinsip Kehati-hatian Pengelolaan Bank  

Jumat, 20 Desember 2013 17:05 WIB

Agus D.W. Martowardojo. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, menyatakan tidak tertutup kemungkinan bahwa bank yang sedang masuk tahap penyehatan kembali berhadapan dengan nasabah bank yang bermasalah. “Bisa saja bank itu memiliki nasabah yang kinerjanya membaik setelah dilakukan restrukturisasi sesuai rambu yang diberlakukan BI, tapi kemudian kinerja nasabah kembali bermasalah,” ujarnya seusai salat Jumat di Bank Indonesia, Jumat, 20 Desember 2013.

Oleh karena itu, kata dia, bank sentral menekankan pentingnya penerapan prinsip kehati-hatian dalam mengelola bank. “Karena kita tidak ingin pengelolaan dalam bentuk kredit, operasional, atau treasury berisiko. Dan nantinya akan membuat bank itu terus menambah modal,” katanya.

Pernyataan ini menanggapi pemberian tambahan modal oleh LPS ke Bank Mutiara sebesar Rp 1,5 triliun. Juru bicara LPS, Samsu Adi Nugroho, mengatakan penambahan modal itu dibutuhkan untuk menggenjot rasio kecukupan modal (CAR) bank tersebut menjadi level 14 persen seperti yang diatur dalam Basel III.

Agus Marto menyambut baik Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sudah memenuhi kebutuhan dana talangan Bank Mutiara. Agus mengaku belum mendengar pemberian dana talangan LPS sebesar Rp 1,5 triliun kepada Bank Mutiara.

“Kalau seandainya Bank Mutiara membutuhkan tambahan modal dan sudah direspons LPS, itu kita sambut baik. Kita bisa terus menjaga agar industri perbankan ini sehat dan nantinya akan mendorong ekonomi yang akan tumbuh secara sehat juga,” katanya.

Mantan Menteri Keuangan ini mengatakan, Bank Indonesia sejauh ini hanya menjalankan fungsi pengawasan. Jika ada hal yang perlu disampaikan pada manajemen atau pemegang saham, hal tersebut akan langsung disampaikan. “BI menyampaikan pada LPS kebutuhan untuk memperbaiki modal, dan kalaupun LPS merespons, kami tentu menyambut baik karena direspons tepat waktu sesuai harapan BI,” tuturnya.

Ia menilai dalam industri keuangan mungkin saja kualitas kredit menurun. Penurunan kualitas kredit ini yang mengharuskan bank untuk menyiapkan dana cadangan. “Kalau ini dibentuk besar bisa mengurangi modal,” katanya.

ANANDA TERESIA

Berita populer:
Imam Masjidil Haram Ditolak Masuk Inggris
Kunci Kemenangan Timnas U-23 Atas Malaysia
Algojo Terakhir Penentu Kemenangan Indonesia
Alasan Pengadilan Tinggi Perberat Vonis Djoko

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

9 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

9 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

18 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

18 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

21 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

31 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

34 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

34 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

36 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya