Ekonomi Lesu, Penerimaan Pajak Jauh dari Target  

Jumat, 13 Desember 2013 10:37 WIB

Direktur Jenderal Pajak Ahmad Fuad Rahmany. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Lesunya perekonomian nasional sejak awal tahun membuat realisasi penerimaan pajak tak mencapai target. “Ekspor masih negatif, padahal pajak banyak bergantung pada ekspor impor,” kata Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi media massa di Jakarta, Rabu malam lalu.

Dia mengaku sulit mengejar target penerimaan pajak. Pada kuartal keempat, biasanya pemerintah mendapat tambahan penerimaan sebesar 15 persen. Namun, hingga 6 Desember 2013, realisasi penerimaan tercatat Rp 814,7 triliun atau 81,8 persen dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013, yakni Rp 995 triliun.

Penerimaan dari sektor-sektor yang menjadi andalan merosot tajam. Di sektor pertambangan, misalnya, penerimaan pajak turun dibandingkan sebelumnya, yaitu Rp 58,2 triliun pada 2012 menjadi Rp 47,8 tahun ini. Penerimaan dari sektor industri pengolahan juga hanya tumbuh 3,7 persen pada tahun ini, lebih rendah dibanding 2012, yakni 21,3 persen.

Meski beberapa sektor lesu, menurut Fuad, masih banyak sektor lain yang mencatatkan pertumbuhan positif, seperti konstruksi, properti, jasa keuangan dan asuransi. Selain itu, sektor retail juga makin kuat sehingga ketergantungan dengan pasar global semakin berkurang.

Sayangnya, pihaknya kesulitan mengutip pajak dari sektor ini karena tak didukung sumber daya yang memadai. “Pasar Tanah Abang tumbuh, ekonomi tumbuh, tapi kami tidak punya sumber daya yang cukup,” kata Fuad.

Oleh karena itu, dia meminta tambahan pegawai untuk bisa menjangkau sektor-sektor yang tergolong usaha kecil dan menengah itu. Dengan jumlah pegawai 31 ribu orang hingga 2015 nanti tak akan mampu mengejar pertumbuhan ekonomi.

Untuk menggenjot penerimaan, dia juga meminta Direktorat Jenderal Pajak bisa mengakses rekening milik nasabah bank. Berbekal data rekening itu, pemerintah dapat menghitung potensi penerimaan pajak. Namun, dia tak yakin usulan itu bakal diterima.

IQBAL MUHTAROM




Topik Terhangat
Kecelakaan Kereta Bintaro | SEA Games Myanmar | Pelonco Maut ITN | Vila Liar Puncak | Mandela Wafat




Terpopuler
Mayat Korban Pelonco ITN Mengeluarkan Sperma
ITN Telusuri Adegan Pemerkosaan dalam Pelonco
Warga Bakar Vila Orange Milik Probosutedjo
Main Golf, Empat Direksi BUMN Terancam Sanksi
Multivision Diminta Hentikan Peredaran Film Soekarno
Nama di KPK Ini Disebut Dekat dengan Cikeas

Berita terkait

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

2 hari lalu

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

Jumlah barang bawaan penumpang tidak dibatasi, hanya saja harus membayar bea masuk jika nilainya melebihi batas keringanan USD500.

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

3 hari lalu

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

Wali Kota Medan Bobby Nasution menyegel Mal Centre Point karena menunggak pajak Rp 250 Miliar sejak 2011 lalu.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

4 hari lalu

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

TKN Prabowo-Gibran tengah kaji kenaikan PPN menjadi 12 persen, apakah memberi manfaat atau kerugian netto terhadap perekonomian?

Baca Selengkapnya

Pemko Pematangsiantar Imbau Masyarakat Segera Bayar PBB-P2

5 hari lalu

Pemko Pematangsiantar Imbau Masyarakat Segera Bayar PBB-P2

Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar menetapkan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Tahun 2024, jatuh tempo pada 31 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Rencana Kenaikan PPN 12 Persen, Airlangga: Target Kami Pendapatan Pajak Naik

7 hari lalu

Rencana Kenaikan PPN 12 Persen, Airlangga: Target Kami Pendapatan Pajak Naik

Pemerintah akan menaikkan PPN 12 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto singgung kenaikan pendapatan pajak.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan PPh Pribadi Tertinggi, Ada yang Mencapai 55 Persen

8 hari lalu

10 Negara dengan PPh Pribadi Tertinggi, Ada yang Mencapai 55 Persen

Berikut ini deretan negara dengan tarif pajak penghasilan pribadi tertinggi hingga 50 persen, didominasi oleh negara-negara di Benua Eropa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

10 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

11 hari lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

12 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

12 hari lalu

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

Berikut deretan negara yang tidak memungut pajak penghasilan (PPh) pribadi, didominasi oleh negara yang kaya cadangan migas.

Baca Selengkapnya