Bank Abu Dhabi Bidik Pasar Negara Berkembang

Senin, 18 November 2013 10:59 WIB

Bank Nasional Abu Dhabi. Emirates247.com

TEMPO.CO, Dubai - Bank-bank Abu Dhabi memulai ekspansinya ke luar negeri untuk mengejar pasar perbankan yang membentang dari Asia hingga ke Afrika. Bank Nasional Abu Dhabi, PJSC, pemberi pinjaman terbesar di Uni Emirat Arab, berencana memusatkan kegiatannya di kota-kota seperti Mumbai dan Lagos untuk meningkatkan pertumbuhan dan pemasukan.

Sedangkan bank pemberi pinjaman terbesar kedua--First Gulf Bank PJSC (FGB)--berusaha untuk meningkatkan profit lebih dari dua kali lipat pada unit internasional dan berencana membuka kantor di Cina dan Indonesia. Sementara itu, Bank Islam Abu Dhabi PJSC (ADIB), bank terbesar emirat berbasis syariah, akan meluaskan ekspansinya di Afrika Utara.

"Tidak banyak pertumbuhan tersisa dalam negeri, terutama untuk keseimbangan bank lembar besar," kata Aybek Islamov, analis perbankan HSBC Holdings Plc (HSBA) yang berbasis di Dubai, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin, 18 November 2013.

Menurut dia, bank nasional Abu Dhabi sulit mencapai pertumbuhan sebesar 15 sampai 20 persen kecuali mereka mulai tumbuh lagi ke sektor publik, real-estate, dan konstruksi. “Bank semakin mencari peluang pertumbuhan di luar negara Uni Emirat Arab.”

Bank-bank tersebut berekspansi untuk memotong ketergantungannya pada pasar real estate domestik dan akses transkasi perdagangan di Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Bank Nasional Abu Dhabi memperkirakan mampu menggerakkan potensi pendapatan US$ 137 miliar dalam transaksi perusahaan perbankan dan perusahaan jasa.

Ekspansi internasional ini dinilai juga dapat membantu bank mengalahkan peraturan baru yang akan membatasi pinjaman kepada perusahaan yang berhubungan dengan pemerintah.

Kepala Pejabat Eksekutif Bank Nasional Abu Dhabi, Alex Thursby, mengatakan pihaknya berencana membangun kantor di Singapura, Hong Kong, London, Paris, dan Washington D.C. untuk melayani klien di lima industri utama. Bank-bank yang berekspansi tersebut akan membangun lebih dari kehadiran satu kantor cabang di lima kota besar tersebut.

Selain itu, bank akan mempercepat pertumbuhan negara berkembang dengan memperluas kelas menengah. “Mesir akan menjadi yang pertama dan Malaysia mungkin yang kedua,” kata Thursby.

CEO First Gulf Bank, Andre Sayegh, berencana pihaknya akan membuka kantor di Korea Selatan, Cina, dan Indonesia selama 18 bulan ke depan. Bank yang dikendalikan oleh keluarga penguasa emirat ini juga akan berkantor di Singapura, India, Hong Kong, Qatar, dan Libya.

ALI HIDAYAT

Berita Terpopuler:
Jonas Minta Maaf, FPI Tetap Ingin Dia ke Penjara

Erick Thohir Ingin Boyong Messi ke Inter

Mariah Carey Merasa Dibohongi di Idol

Jonas Mengaku Telah Menikah dan Masuk Islam

Cara Menghindari Cyber Crime

20 Perusahaan Berfasilitas Gratis Terbaik di AS


Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

9 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

15 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

2 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya