Pemerintah Buka Peluang Selamatkan Merpati
Selasa, 12 November 2013 18:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan PT Merpati Airlines masih bisa diselamatkan. Menurut dia, dalam hasil rapat koordinasi untuk membahas nasib perusahaan pelat merah ini, ada beberapa opsi untuk menyelamatkan Merpati.
"Pertama, konversikan utang, kecuali pajak. Utang kepada pemerintah non-cash dikonversi menjadi penanaman modal negara tapi non-cash," kata Hatta seusai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa, 12 November 2013. "Sedangkan BUMN menjadi pemegang saham. Jadi masih ada prospek. Mereka juga bisa bekerja sama dengan pihak ketiga setelah bukunya menjadi biru."
Opsi lainnya, utang Merpati kepada BUMN, terutama 20 mitra BUMN juga bisa dikonversi dan kemudian biaya operasionalnya dipangkas. "Kami melihat prospeknya masih bagus. Nanti baru kemudian ke depannya ditambah flight," kata Hatta.
Menurut Hatta, peluang pemerintah untuk menyelamatkan Merpati terbuka karena jasa penerbangan di Indonesia sedang tumbuh. Rute penerbangan, menurut dia, masih banyak yang belum terjangkau sehingga pasarnya bisa diambil oleh Merpati. "Sebagai contoh, kalau orang Bengkulu mau ke Palembang, harus ke Jakarta dulu. Tidak ada penerbangan langsung Palembang-Bengkulu," katanya.
Hatta mengatakan, pemerintah memberikan waktu satu bulan kepada Merpati untuk menyiapkan business plan (rencana bisnis). Jika rencana bisnisnya sudah ada, Merpati baru bisa mencari keuntungan bekerja sama dengan pihak ketiga. Hatta mengatakan opsi itu harus dibicarakan dengan DPR terlebih dahulu. "DPR nanti yang akan mengolah itu. Jika sudah dibahas dan dianggap masuk akal, baru kami dorong," ujar Hatta.
Dahlan sepakat...
Sementara itu, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku sepakat dengan opsi tersebut. Menurut dia, jalan keluar Merpati adalah menkonversikan utang menjadi saham. Menurut Dahlan, opsi tersebut harus dibicarakan terlebih dahulu dengan DPR. "Kami belum ke DPR karena harus ada kesepakatan dulu di pemerintah. Sekarang dari Wakil Menteri Keuangan sudah ada lampu hijau utangnya dijadikan saham," katanya.
Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menambahkan, Merpati harus didukung oleh Kementerian BUMN. Menurut dia, Kementerian Keuangan masih akan melihat secara mendalam komitmen dari manajemen dalam kaitan dengan rencana bisnis yang akan ditawarkan.
"Kami harus melihat feasible atau tidak. Kami juga harus melihat business plan dan komitmen dari manajemen. Kalau manajemen tidak komitmen untuk menjalankan business plan yang ditawarkan, bagaimana?" katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Topik Terhangat
Berita Terkait
Dahlan: Saya Tidak Ikhlas Merpati Tutup
Merpati Terancam Tak Terbang, Dahlan Angkat Tangan
Avtur Disetop, Merpati Masih Terbang
Dirut Merpati: Masalah Internal Sudah Selesai