Di Regional, Rupiah Melemah Paling Tajam  

Rabu, 6 November 2013 17:24 WIB

Uang rupiah. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Melemahnya mata uang regional yang diperparah dengan memburuknya data ekonomi dalam negeri menyebabkan rupiah kembali terjerembab ke level 11.400.

Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah melemah 52 poin atau 0,46 persen ke level 11.407 per dolar Amerika. Rupiah menyusul mata uang Asia lainnya yang turut melemah terhadap mata uang Abang Sam.

Ekonom PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan penguatan yang terjadi pada dolar Amerika membuat mata uang regional melemah. "Namun rupiah melemah paling dalam dibanding mata uang lainnya, karena juga dihantam oleh melemahnya rilis data-data ekonomi dalam negeri," ujarnya, Rabu, 6 November 2013.

Mata uang regional cenderung melemah hingga pukul 16:45 WIB. Euro ditransaksikan di US$ 1,3515, pound sterling US$ 1,6113, dan yen 98,55 per dolar Amerika.

Dolar Singapura ditransaksikan di 1,2425 per dolar Amerika, won 1.060,90 per dolar, dolar Hong Kong 7,7518 per dolar Amerika, dan yuan 6,0936 per dolar.

Badan Pusat Statistik melaporkan, Produk Domestik Bruto Indonesia di kuartal ketiga 2013 tumbuh 5,62 persen dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya. Melambatnya pertumbuhan disebabkan adanya penurunan impor yang dipicu kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia pada kurun Juli hingga September 2013.

Perlambatan pertumbuhan ini melengkapi data negatif sebelumnya, saat neraca perdagangan September mengalami defisit US$ 660 juta. "Defisit perdagangan dikhawatirkan berdampak pada defisit neraca transaksi berjalan yang akan dirilis pada 15 November mendatang," ungkap Lana.

Menurut Lana, secara tahun kalender (year to date), pelemahan rupiah sudah mencapai 14 persen dan tergolong paling parah dibanding mata uang Asia lainnya. Jika sudah begitu, keseimbangan permintaan dolar di pasar dalam negeri harus segera diantisipasi oleh pemerintah dan Bank Indonesia.

"Kami berharap pelemahan rupiah hanya sementara dan tidak mengganggu keseimbangan nilai tukar di dalam negeri," ujar Lana.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya