Rupiah Menguat 44 Poin  

Selasa, 22 Oktober 2013 17:55 WIB

Uang Rupiah. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ekspektasi stimulus dan membaiknya data tenaga kerja di Amerika Serikat menjadi katalis pendorong rupiah.

Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah menguat 44 poin (0,39 persen) ke level 11.292 per dolar Amerika Serikat (AS).

Analis PT Monex Investindo Futures, Yohanes Ginting, mengatakan rupiah kembali mengalami apresiasi setelah ada kabar bahwa bank sentral Amerika (The Fed) masih akan mempertahankan stimulus hingga tahun 2014. "Pasar merespons positif berita tersebut dan kembali tertarik untuk masuk mata uang berisiko."


Adanya kesepakatan penambahan anggaran Amerika dan kenaikan plafon utang hingga Februari 2014 diyakini akan membuat The Fed memikirkan ulang soal tapering, setidaknya sampai awal tahun. Apalagi setelah masa berlaku penambahan anggaran, pemerintah dan Kongres AS akan kembali melakukan perundingan alot.

Menurut Yohanes, kondisi rupiah sudah lebih stabil dibanding satu atau dua bulan lalu. Hal itu karena data ekonomi dalam negeri semakin positif dan The Fed memutuskan untuk melanjutkan stimulusnya. Pergerakan rupiah sudah tidak terlalu liar dan di bawah kontrol BI.


Meski demikian, ia mengingatkan bahwa risiko pelemahan rupiah masih tetap besar. Kepastian stimulus hanya berlangsung dalam jangka pendek, sehingga pelaku pasar pun akan cenderung berpikir dalam logika jangka pendek pula. "Imbasnya setiap ada data yang berkaitan dengan stimulus, dolar akan kembali menguat," ujar Yohanes.

Hingga pukul 17.30 WIB, mata uang euro ditransaksikan di US$ 1,3675, pound sterling US$ 1,6132, dan yen 98,37 per dolar AS. Dolar Singapura ditransaksikan di 1,2403 per dolar AS, won 1.060,95 per dolar AS, dolar Hong Kong 7,7526 per dolar AS dan yuan 6,0933 per dolar AS.


PDAT | M. AZHAR

Topik Terhangat:
Gatot Tersangka |Suap Akil Mochtar |Foto Bunda Putri |Dinasti Banten| Sultan Mantu

Berita Terpopuler:

SMS Pembunuh Holly: Gagal, Gatot: Kabur!
Gatot Kenal Holly di Tempat Hiburan Malam
Di Australia, Gatot Sering Termenung
Erick Thohir Beli Inter Milan, Rothschild Berang
Motif Gatot Diduga Terkait Pemilihan Pimpinan BPK

Advertising
Advertising

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

8 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya