TEMPO Interaktif, Jakarta:Opsi lainnya, kecuali premium, minyak solar, diesel, dan minyak bakar mengalami kenaikan harga. Pilihan lainnya, pemerintah hanya menaikkan minyak solar. Sedangkan minyak tanah tetap. Opsi terakhir adalah menaikkan minyak tanah dan minyak solar dengan harga pasar.”Opsi-opsi ini disiapkan dalam sidang kabinet nanti yang akan membahas masalah BBM,” kata Purnomo dalam rapat dengan anggota Komisi Pertambangan DPR.Namun, kata Purnomo, opsi yang disiapkan ini keputusannya akan tergantung pada pemerintah dan merupakan keputusan politik. Dengan memberikan opsi itu, kementeriannya ingin mendapatkan masukan. Sedangkan untuk kenaikan BBM belum bisa dipastikan.Purnomo menambahkan, harga minyak solar dan minyak tanah kemungkinan besar tidak dinaikkan karena jenis BBM ini banyak dipakai rakyat kecil. “Harga minyak solar dan minyak tanah lebih sensitif karena volume konsumsinya paling besar diantara lainnya,” katanya.Volume konsumsi minyak solar mencapai 25 juta kilo liter per tahun dan minyak tanah sebesar 12,5 juta kilo liter per tahun.Selain menyiapkan opsi-opsi itu, Departemen Pertambangan juga telah menyiapkan prediksi dampak kenaikan BBM yang akan dilakukan pemerintah tahun depan, dengan menggunakan tiga asumsi harga minyak dunia di pasar internasional, yaitu sebesar US$ 24 per barel, US$ 35 per barel, dan US$ 39 per barel. Dari asumsi harga minyak tersebut disebutkan bahwa nilai subsidi yang akan ditangung pemerintah semakin besar jika harga minyak semakin tinggi. Muhamad Fasabeni-Tempo