Ini Alasan Indonesia Disebut Siap Hadapi Krisis
Selasa, 8 Oktober 2013 19:42 WIB
TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO , Jakarta - Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Peter Jacobs mengatakan, kenaikan cadangan devisa Indonesia pada September 2013 menunjukkan bantalan krisis yang membesar. Kenaikan tersebut membuat Indonesia memiliki stok yang lebih besar bila kebutuhan valas meningkat suatu saat. "Secara fundamental, ini berarti perekonomian Indonesia membaik dan kita siap menghadapi apabila terjadi krisis," kata Peter saat dihubungi, Selasa, 8 Oktober 2013. Peter menjelaskan, kenaikan tadi merupakan efek samping hasil bauran kebijakan bank sentral. Tujuan utama Bank Indonesia mengeluarkan bauran kebijakan yaitu sebagai liquidity valas management . Menurutnya, sumber kenaikan cadangan devisa tak dapat diklasifikasikan besarannya dari tiap sumber. "Kami melihatnya dari banyak faktor, tak bisa hanya dilihat dari satu sumber," kata dia. Selain bauran kebijakan, Peter menuturkan sumber lain kenaikan cadangan devisa dapat berupa berkurangnya nilai impor. Berkurangnya nilai impor turut menyebabkan kebutuhan valas berkurang. Sebelumnya, Bank Indonesia mengumumkan jumlah cadangan devisa pada akhir September kemarin tercatat US$ 95,7 miliar, naik dari posisi akhir Agustus sebesar US$ 93,0 miliar. Posisi tersebut setara dengan 5,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Jika hanya dibandingkan dengan impor, posisi cadangan devisa tadi setara dengan 5,4 bulan impor.LINDA HAIRANI
Berita TerpopulerIbu Vicky Prasetyo Diperiksa Polisi Jokowi, Rhoma Irama, dan Warteg Warmo Inilah Sebagian Gurita Bisnis Adik Ratu Atut Petik Gitar, SBY Beri Kejutan Ulang Tahun Putin KPK Duga Ada Hakim Lain yang Terlibat Selain Akil
Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah
1 hari lalu
Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah
Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.
Baca Selengkapnya
Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
1 hari lalu
Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Baca Selengkapnya
Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya
1 hari lalu
Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya
BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.
Baca Selengkapnya
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat
3 hari lalu
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat
Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.
Baca Selengkapnya
Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit
4 hari lalu
Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit
PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.
Baca Selengkapnya
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay
4 hari lalu
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay
Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.
Baca Selengkapnya
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti
5 hari lalu
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti
BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.
Baca Selengkapnya
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
5 hari lalu
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca Selengkapnya
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit
5 hari lalu
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit
BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).
Baca Selengkapnya
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
6 hari lalu
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
3 jam lalu
4 jam lalu
11 jam lalu
14 jam lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu