Angka BI Rate Diprediksi Tak Berubah  

Selasa, 8 Oktober 2013 13:14 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pengumuman keputusan rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada hari ini, berbagai ekspektasi atas perubahan tingkat suku bunga acuan (BI rate) bermunculan. Pasar memperkirakan kondisi minus inflasi (deflasi) dan surplus neraca perdagangan yang dialami pada bulan September tidak mendorong ada kenaikan suku bunga patokan (BI Rate) dan malah tetap dipertahankan pada angka yang sama, yakni 7,25 persen.

Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), Fakhrul Aufa, memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan tetap mempertahankan BI rate pada level yang sekarang guna mengantisipasi gejolak ekonomi dunia (eksternal) yang masih tetap tinggi. Belum berakhirnya krisis anggaran yang sedang menimpa pemerintahan Amerika Serikat (AS) dan ancaman pengurangan stimulus Bank Sentral AS (The Fed) dipastikan akan terus menekan nilai tukar rupiah.

“BI tampaknya cukup percaya diri menjaga BI rate tetap berada di level sekarang,” tuturnya ketika dihubungi, Selasa, 8 Oktober 2013.

Meskipun demikian, bagi Fakhrul, pernyataan apa pun terkait BI rate yang akan disampaikan BI pastinya akan mempengaruhi laju nilai tukar dan obligasi negara. Buktinya, selama sepekan terakhir, momentum deflasi berhasil membuat harga obligasi jangka pendek cenderung mengalami penguatan. “Yang paling realistis dalam kondisi sekarang tentu mempertahankan BI rate pada level yang ada,” ucapnya.

Pandangan senada juga diungkapkan analis PT Panin Sekuritas, Kalvin Lie. Menurut dia, di tengah rilis data-data perekonomian yang positif, akan terlalu berani bila BI malah kembali menaikkan BI rate. “Saat kondisi fundamental ekonomi belum juga membaik, kenaikan kembali BI rate hanya akan bersifat kontraproduktif bagi pertumbuhan,” tuturnya.

MEGEL JEKSON

Berita Terpopuler
Ini Aliran Transaksi Mencurigakan Akil Mochtar
Meski Dicekal, Atut Gelar Acara Persiapan Berhaji
Ibu Vicky Prasetyo Diperiksa Polisi
APBD Bocor Dinsinyalir Jadi Aset Keluarga Atut







Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

4 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

8 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

8 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

8 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

9 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya