GE Sasar Pertumbuhan di Negara Berkembang

Reporter

Minggu, 6 Oktober 2013 17:48 WIB

Presiden dan CEO General Electric (GE), Jeffrey R. Immelt. AP/Mustafa Quraishi

TEMPO.CO, NUSA DUA- Perusahaan multinasional teknologi dan jasa yang berbasis di New York, Amerika Serikat, General Electric Co (GE) menargetkan pertumbuhan unit bisnis infrastruktur mereka di negara berkembang 10-15 persen pada 5 tahun mendatang walaupun gejolak ekonomi masih terus terjadi. Wakil Presiden General Electric, John Rice, mengatakan pasar infrastruktur di Cina akan terus berkembang dalam tahun-tahun mendatang.



Rice menambahkan Cina merupakan pasar terbesar GE untuk unit infrastruktur. Cina sebagai pasar terbesar dalam unit infrastruktur di luar Amerika Serikat akan terus mencatatkan pertumbuhan double digit. “Kami prediksi ekonomi di Cina akan tumbuh 15-20 persen pada tahun-tahun mendatang,” kata Rice di sela-sela pertemuan KTT Apec di Bali, Ahad, 6 Oktober 2013 seperti dikutip laman Reuters.

Cakupan bisnis GE adalah sektor energi, keuangan, manufaktur, dan transportasi. Rice juga mengatakan prospek bisnis GE tetap baik walaupun ada krisis ekonomi dan shutdown yang melanda pemerintah Amerika Serikat.



Menurut dia, prospek bisnis GE tetap menjanjikan khususnya pada industri minyak dan gas, listrik, penerbangan, layanan kesehatan, dan transportasi. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, permintaan akan infrastruktur akan tumbuh signifikan. “Kami melihat adanya pertumbuhan double digit seiring dengan berkembangnya pasar. Kami yakin bisnis infrastruktur kami di luar Amerika dan Eropa bisa tumbuh 10-15 persen,” katanya.

Tapi, Rice juga mengingatkan adanya hambatan seperti pembiayaan program infrastruktur dari bank yang lebih sulit di tengah krisis ekonomi global. Hal ini, antara lain dipicu oleh program pemangkasan stimulus oleh bank sentral Amerika yang dampaknya mulai terasa di negara-negara berkembang termasuk pelemahan nilai tukar rupiah di Indonesia.

“Ketika mata uang negara Anda terkena gejolak maka Anda harus pintar-pintar mengaitkan modal dengan proyek-proyek infrastruktur,” katanya. Selain unit infrastruktur, Rice juga menyebut sektor minyak dan gas sebagai industri kunci yang akan tumbuh di negara berkembang. Menurut dia, sektor minyak dan gas memiliki prospek untuk tumbuh karena adanya kecenderungan pebisnis mengandalkan sektor industri sumber daya alam mengingat industri keuangan yang mulai kolaps karena adanya krisis global.

REUTERS I ANANDA TERESIA


Advertising
Advertising


Berita Terkait














Berita terkait

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

1 hari lalu

KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP

Pertemuan organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Arequipa, Peru kembali membahas Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik

Baca Selengkapnya

Pertemuan Biden dan Xi Jinping di KTT APEC, Kemenkeu Simpulkan Ini

22 November 2023

Pertemuan Biden dan Xi Jinping di KTT APEC, Kemenkeu Simpulkan Ini

Kepala BKF Kemenkeu Febrio Kacaribu menyoroti pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan Presiden Cina Xi Jinping di KTT APEC, San Francisco.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Rapat dengan Presiden Meksiko, Bahas Migrasi hingga Lawan Perdagangan Fentanil

18 November 2023

Joe Biden Rapat dengan Presiden Meksiko, Bahas Migrasi hingga Lawan Perdagangan Fentanil

Presiden AS Joe Biden akan menemui Presiden Meksiko Andrs Manuel Lpez Obrador setelah menutup rangkaian KTT APEC 2023.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pamer PLTS Terapung Cirata di Stanford University

16 November 2023

Jokowi Pamer PLTS Terapung Cirata di Stanford University

Presiden Jokowi memamerkan PLTS Terapung Cirata sebagai upaya Indonesia dalam melakukan transisi energi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Kuliah Umum di Stanford University Bahas Perubahan Iklim dan Transisi Energi

16 November 2023

Jokowi Beri Kuliah Umum di Stanford University Bahas Perubahan Iklim dan Transisi Energi

Jokowi mengatakan perubahan iklim dan transisi energi merupakan hal yang sangat mendesak di tengah dunia yang sedang tidak baik-baik saja.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sambut Baik Pembentukan Kaukus ASEAN di Dewan Bisnis APEC

16 November 2023

Jokowi Sambut Baik Pembentukan Kaukus ASEAN di Dewan Bisnis APEC

Presiden Jokowi menyambut terbentuknya Kaukus ASEAN dalam Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC Business Advisory Council.

Baca Selengkapnya

KTT APEC San Fransisco Dipenuhi Protes, dari Krisis Iklim hingga Serangan Israel ke Gaza

14 November 2023

KTT APEC San Fransisco Dipenuhi Protes, dari Krisis Iklim hingga Serangan Israel ke Gaza

Massa memprotes gelaran APEC 2023 di San Fransisco, mengangkat beragam isu dari krisis iklim hingga pendudukan Palestina.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Berencana Bertemu Xi Jinping di San Fransisco pada November

6 Oktober 2023

Joe Biden Berencana Bertemu Xi Jinping di San Fransisco pada November

Gedung Putih berencana mengadakan pertemuan tatap muka antara Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan pemimpin Cina Xi Jinping di San Francisco

Baca Selengkapnya

Biden Undang Jokowi ke Gedung Putih, November Mendatang

11 September 2023

Biden Undang Jokowi ke Gedung Putih, November Mendatang

Biden mengundang Presiden Jokowi untuk berkunjung ke Gedung Putih dan KTT APEC di San Fransisco pada November mendatang

Baca Selengkapnya

Menkeu Yellen Tiba di Beijing, Perjalanan Tanpa Harapan Bisa Perbaiki Hubungan AS-China?

6 Juli 2023

Menkeu Yellen Tiba di Beijing, Perjalanan Tanpa Harapan Bisa Perbaiki Hubungan AS-China?

Menkeu AS Janet Yellen tiba di Beijing, namun AS dan China sama-sama tak berharap kunjungan ini bisa memperbaiki hubungan ekonomi mereka.

Baca Selengkapnya