TEMPO.CO, Jakarta - Munculnya kekhawatiran bahwa bank sentral Amerika Serikat (The Fed) akan memotong besaran stimulus moneter mendorong pelaku pasar untuk terus melepas saham.
Imbasnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini melemah tajam 54,36 poin (1,20 persen) ke level 4.463,25.
Analis dari PT Trust Securities, Yusuf Nugraha, mengatakan pelaku pasar cenderung melepas sahamnya menjelang pertemuan puncak FOMC Meeting Rabu malam waktu Amerika Serikat. "Investor yakin bahwa The Fed akan tetap memotong nilai pembelian obligasi berbasis agunan senilai US$ 85 miliar per bulan."
Suasana ketidakpastian yang menyelimuti bursa global menjelang pertemuan The Fed membuat pasar tampak mengambil posisi menunggu. Meski pasar sudah mengantisipasinya sejak jauh hari, namun sentimen negatif yang menyelimuti pasar mendorong investor untuk melakukan aksi jual.
Menurut Yusuf, pengumuman stimulus The Fed berpotensi memicu tekanan jual lanjutan pada perdagangan besok (19/9). Namun, tekanan itu tidak akan terlalu dalam seperti pada koreksi indeks sebelumnya. "Hal itu karena posisi nett buy asing senilai 20 triliun sudah habis pada Agustus lalu."
Di sisi lain, pemerintah juga sudah menyiapkan langkah antisipatif untuk meredam tekanan jual yang menyebabkan permintaan dolar meningkat melalui bilateral swap senilai US$ 17,5 miliar. "Dana cadangan yang bertujuan menyediakan likuiditas dolar itu berpotensi meredam aksi jual berlebihan pelaku pasar," ujar Yusuf.
Saham yang berpindah tangan hari ini mencapai 5,5 miliar lembar saham senilai Rp 17,4 triliun dengan frekuensi 196,1 ribu kali transaksi. Asing mencatat penjualan bersih Rp 369 miliar.
Bursa regional bervariasi hingga 17.20 WIB. Nikkei 225 menguat 1,35 persen, Hang Seng melemah 0,27 persen, Strait Times menguat 0,41 persen, dan bursa Korea susut 0,39 persen.