Armida: Inflasi Tak Ditekan, Kemiskinan Bertambah
Editor
Muchamad Nafi
Senin, 16 September 2013 20:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana mengatakan, harus ada langkah menekan tingkat inflasi agar angka kemiskinan tidak bertambah. Menurut dia, inflasi yang terjadi pada 2013 yang diproyeksikan 9,2 persen di luar perkiraan pemerintah.
"Pada saat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), perhitungan inflasi diharapkan 7,2 persen. Ini naik di luar perkiraan dan kemiskinan memang agak overshoot," kata Armida di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin, 16 September 2013.
Menurut dia, jika tidak dilakukan upaya untuk menekan inflasi, maka angka kemiskinan akan bertambah. Berdasarkan hitungan, jika pertumbuhan ekonomi pada tahun ini hanya 5,9 persen dan inflasi 9,2 persen maka angka kemiskinan akan mencapai 11,13 - 11,37 persen, lebih tinggi dibanding target sebelumnya 9,5 - 10,5 persen. Padahal, pertengahan Agustus kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengklaim kemiskinan turun tahun ini.
"Jika inflasi 9,2 persen dan pertumbuhan 5,9 persen, inflasi poverty basket mencapai 10,2 - 10,7 persen. Sehingga angka kemiskinan 11,13 hingga 11,37 persen," kata Armida saat memaparkan persentasinya dalam rapat dengan Badan Anggaran.
Armida mengatakan, jika perkiraan inflasi sebelumnya sekitar 8,6 persen maka inflasi poverty basket 9,6 - 10,1 persen. Dengan perkiraan tersebut, angka kemiskinan diprediksi hanya meningkat pada level 10,82 - 11,12 persen.
Armida menambahkan, peningkatan angka kemiskinan tersebut sudah termasuk dengan Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S) dan kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. "Kami menghitungnya secara realistis."
Adapun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014, Armida menyatakan angka kemiskinan ditargetkan 9 - 11,3 persen. Sementara jika dihitung dengan pertumbuhan 6 persen dan inflasi 5,5 persen, inflasi poverty basket 6,5-7 persen. "Kemiskinan mencapai 11,06 - 11,33 persen," katanya.
Namun Armida mengaku yakin angka kemiskinan tersebut masih bisa berkurang jika upaya pemerintah menekan inflasi bisa dilaksanakan. "Ingat, angka ini belum pasti, masih harus ada exercise. Bagaimana kebijakan untuk menekan inflasi dan lainnya akan bergulir dalam pembahasan selanjutnya," kata Armida.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Topik Terhangat:
Berita Terpopuler:
Preman Siksa secara Seksual Janda Penjual Kopi
Cerita Masa Kecil Ahok di Bangka Belitung
Inul Daratista Pernah Tidur di Kamar Ahok
Organ Intim Janda Penjual Kopi Diolesi Sambal
MNC: Miss Uzbekistan Sah Mewakili Negaranya