"Ini menunjukkan melemahnya perekonomian pasar-pasar negara berkembang," ujarnya kepada wartawan seperti dilansir Reuters, Ahad, 15 September 2013.
Kendati demikian, kondisi di Cina sendiri sejak Agustus sudah menunjukkan gejala bahwa Cina mampu untuk bisa mencapai target tersebut. Awal bulan ini, pemerintah mengumumkan serangkaian indikator yang lebih baik, termasuk ekspor dan produksi industri yang kuat. Hal ini menunjukkan menguatnya ekonomi domestik.
Selain upaya pihak pemerintah, sejumlah bank bahkan melakukan peningkatan investasi untuk mendukung target pemerintah. Kim menyebutkan, bank-bank tersebut, di antaranya UBS, Deutsche Bank, CICC, dan Nomura yang merevisi target pertumbuhan menjadi 7,6 persen atau lebih tinggi.
Pertumbuhan ekonomi di Cina tersebut juga terlihat dari peningkatan konsumsi energi listrik. Diperkirakan konsumsi listrik di Cina akan tumbuh lebih dari 9 persen tahun ini, lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan konsumsi listrik pada tahun lalu yang hanya sebesar 5,5 persen. Konsumsi tersebut terutama didorong oleh desain bangunan yang tidak efisien dan buruk.
Jim Yong Kim menambahkan, rencana pemerintah Cina menjadikan kawasan perdagangan bebas Shanghai sangat positif dan akan membantu meningkatkan daya saing negara. "Tiap negara di dunia berupaya agar menjadi kompetitif. Selain itu, saya kira kawasan perdagangan bebas ini akan membuat Cina lebih kompetitif."
Perdana Menteri Cina, Li Keqiang, bulan ini akan memimpin seremonial pembukaan kawasan perdagangan bebas. Diharapkan kawasan itu akan menguji perubahan ekonomi dan finansial meliputi, salah satunya dengan liberalisasi suku bunga.