Awas Efek The Fed, US$ 18 Miliar Dana Asing Kabur  

Reporter

Kamis, 12 September 2013 07:41 WIB

Ilustrasi mata uang dolar AS. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), menghentikan kebijakan stimulus moneter bakal memicu aliran dana asing keluar (capital outflow) dari Indonesia. Ekonom Standard Chartered Bank, Eric Sugandi, memperkirakan arus keluar modal asing dari pasar saham dan obligasi domestik bisa mencapai US$ 18,5 miliar. “Bisa keluar US$ 18,5 miliar, namun cadangan devisa masih aman,” kata Eric kepada Tempo, kemarin.

Menurut catatan Bank Indonesia, dana asing mulai mengalir keluar sejak Mei lalu, saat Gubernur Federal Reserve Ben Bernanke berencana menghentikan stimulus moneter. Keputusan The Fed melanjutkan atau menghentikan kebijakan moneternya akan diumumkan pada 18 September mendatang.

Sepanjang Juni 2013, Bank Indonesia melansir total dana asing yang keluar dari pasar saham dan obligasi mencapai US$ 4,1 miliar. Jumlah ini setara dengan hampir seluruh modal asing yang masuk sepanjang Januari hingga Juni tahun ini. Akibatnya, rupiah tertekan dan cadangan devisa merosot hingga di bawah US$ 100 miliar.

Eric menjelaskan, dana asing paling banyak terparkir di sektor saham, yakni kisaran US$ 150-160 miliar. Sedangkan dana asing di surat berharga negara (SBN) sekitar US$ 26 miliar.

Saat berdiskusi di kantor redaksi Tempo pekan lalu, bekas Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, mengakui adanya capital outflow bila The Fed benar-benar jadi menghentikan stimulus moneternya. Akibatnya, permintaan akan dolar AS akan meningkat sehingga merontokkan nilai tukar rupiah. Meski demikian, dia menegaskan, ancaman krisis masih jauh. Dibandingkan dengan 1998, fundamental perekonomian masih lebih baik. Likuiditas perbankan juga lebih bagus ketimbang saat itu.

Menurut ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistyaningsih, rencana penghentian stimulus moneter oleh The Fed tidak akan mengguncang ekonomi Indonesia. “Saya kira efek kejutnya lebih besar saat diumumkan daripada jika nanti benar-benar diberlakukan,” ujarnya melalui telepon, kemarin.

Dia mengakui, saat Bernanke menyinggung tentang rencana penghentian stimulus moneter pada 23 Mei lalu, dana asing mulai mengalir keluar. “Saat itu saya kira efek paniknya agak berlebihan,” ujarnya. Lana menghitung, bila stimulus moneter benar-benar dihentikan, aliran dana asing yang keluar hanya berkisar US$ 20-50 juta.

Dalam jangka panjang, langkah The Fed seharusnya justru menimbulkan optimisme. Sebab, penghentian stimulus moneter merupakan tanda pulihnya kondisi ekonomi Negeri Abang Sam. “Melihat Amerika adalah salah satu pasar utama ekspor kita, membaiknya ekonomi mereka bisa jadi pencerahan bagi neraca perdagangan nantinya," ujar Lana. Pada paruh pertama tahun ini, Badan Pusat Statistik mencatat tiga negara tujuan ekspor utama Indonesia adalah Cina US$ 10,09 miliar, Jepang US$ 8,15 miliar, dan Amerika Serikat US$ 7,54 miliar.

MARTHA THERTINA | PINGIT ARIA | DEWI RINA


Terpopuler:
Bahasa Vicky Zaskia Gotik Dimengerti Keluarganya
Malam Final Miss World Dikejutkan 3 Gadis Cantik

Penembakan Polisi, Korban Nyambi Demi Kuliah Anak
Kondisi Dul Kritis, Maia Estianty Terlihat Pucat
Wawancara Menteri Zul: Harrison Ingin Main Tangkap

Pemerintah Diminta Moratorium Izin Trayek Lion Air
Garuda Beli 25 Unit Pesawat ATR
Investor Percaya Indonesia Aman 11 Tahun ke Depan



Berita terkait

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

1 jam lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

3 jam lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

15 jam lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

1 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

1 hari lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

1 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

3 hari lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

4 hari lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

4 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

4 hari lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya