Harga Saham Kemahalan, IHSG Turun 9 Poin
Rabu, 11 September 2013 18:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Reli penguatan bursa saham dalam negeri terhambat akibat maraknya aksi ambil untung (profit taking).
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia kemarin menguat 8,72 poin (0,2 persen) menuju level 4.349,92. Indeks menyudahi reli penguatan sejak Jumat (6/9) pekan lalu dengan kenaikan lebih dari 7 persen.
Analis dari PT Sinarmas Sekuritas, Tessa Fania Mulia, mengatakan tingginya aksi ambil untung menyusul kenaikan tajam bursa saham akhirnya menghentikan penguatan indeks. "Beberapa sektor saham yang kenaikannya sudah signifikan dimanfaatkan pelaku pasar untuk merealisasikan keuntungan."
Maraknya sentimen positif belakangan menjadi penyebab dominan penguatan tajam indeks. Naiknya harga saham-saham lapis satu dan lapis dua yang sudah terlampau tinggi membuat sebagian pelaku pasar merasa jenuh beli kemudian mulai melepaskan sahamnya.
Meski demikian, pelemahan indeks tidak mengakhiri tren penguatan jangka pendek yang sedang berjalan. Hal itu terlihat dari masi tingginya aksi pembelian saham oleh investor asing di bursa dalam negeri.
"Masih kuatnya sentimen positif dari harapan penyelesaian krisis suriah serta kenaikan nilai ekspor perdagangan Cina telah mengembalikan gairah beli investor," kata Tessa.
Saham yang sudah berpindah tangan sebanyak 5,2 miliar lembar saham senilai Rp 5,8 triliun dengan frekuensi 223,3 ribu kali transaksi. Asing mencatat penjualan bersih sebanyak Rp 599 miliar.
Dari bursa regional, di luar Hang Seng yang juga melorot 0,17 persen, indeks Nikkei 225 berhasil menguat tipis 0,01 persen, dan Kospi melaju 0,49 persen.
PDAT | MEGEL JEKSON
Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Jokowi Capres? | Miss World | Penembakan Polisi | Krisis Tahu-Tempe
Berita Terpopuler:
Di Twitter, Ahmad Dhani Blacklist TVOne Soal Dul
Farhat Minta Dhani Nikahi Janda Korban Jagorawi
Dapat Kabar Dul Celaka, Pacarnya Sempat Tidur Lagi
Pacar Dul: Kami Pacaran Sejak Januari Lalu
BK DPR Akan Teliti Foto Wayan Koster Merokok