Bisnis Baru Yusuf Mansur, Membeli Ulang Indonesia  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Kamis, 5 September 2013 09:05 WIB

Ustad Yusuf Mansur penuhi panggilan Otoritas Jasa Keuangan, di Kantor OJK, Jakarta, (22/7). Kehadiran Ustad Yusuf Mansur terkait bisnis investasi Patungan Usaha dan Patungan Aset yang telah mengelola uang sampai Rp 500 miliar.TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Tangerang - Setelah gagal membuka usaha yang dinamai Patungan Usaha (PU), Ustadz Yusuf Mansyur tak kurang akal. Dia mengalihkan aset anggota PU ke dalam usahanya yang lain.

Kali ini Yusuf menebar pesona dengan menawarkan impian untuk membeli kembali Indonesia. Bahkan, dalam website www.patunganusaha.com, Yusuf Mansyur mencetak tebal dengan huruf kapital MEMBELI ULANG INDONESIA, yang katanya, "Insyaa Allah tidak pupus. Malah semakin membesar dengan izin Allah," tulisnya di laman website-nya.

Yusuf punya alasan untuk menarik investor agar menanamkan uangnya dan bergabung dalam koperasi yang dia beri label Koperasi Daqu itu. Katanya a little bit action atau aksi kecil mengakuisisi hotel di dekat Bandara Soekarno-Hatta, dengan dijadikan hotel milik umat, pasti berlanjut dan bisa di-copy paste alias dikembangkan ke bidang-bidang strategis lainnya.

Masih di laman situs yang bisa diakses secara terbuka itu, Yusuf pun menulis, "Kemaren kan, masalah, kalo mo narikin dana dari masyarakat, untuk usaha, bisnis, perdagangan, investasi. Beli-beli perusahaan, aset, yang tersisa, atau udah ada, atau yang sudah dikuasai asing. Sekarang, kita mulai bergerak lagi, melanjutkan apa yang sudah dimulai," tulisnya dengan sejumlah kata-kata yang disingkat.

Melalui koperasi, dia menyebutkan sebagai barang lama yang menemukan spirit baru dan lebih bertenaga. Sayangnya, koperasi yang didirikan langsung dalam dua bentuk jasa (usaha, bisnis, perdagangan, investasi) dan simpan pinjam (semiperbankan) itu belum mengantongi izin alias bodong. Koperasi Daqu yang digagas Yusuf Mansyur, yang beralamat di CBD Ciledug, itu belum didaftarkan ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pariwisata (Disperindagkoppar) Kota Tangerang.

Kepala Dinas Disperindagkoppar Kota Tangerang, M. Noor, kepada Tempo, Rabu, 4 September 2013, menyatakan bahwa Koperasi Daqu belum didaftarkan ke dinasnya. "Saya sudah cek ke entri data, hingga hari ini tidak tercantum nama Koperasi Daqu itu," kata Noor.

Noor mengatakan, dari ratusan koperasi yang didaftarkan dan menjadi binaan Disperindagkoppar, Koperasi Daqu masih menjadi nama asing karena belum didaftarkan. "Kami sudah cek, tapi tidak muncul dalam database kami," ujar Noor.

Sayang pula soal ini, Yusuf belum bisa ditemui. Telepon genggamnya juga tidak aktif. Staf Koperasi Daqu, Farida, menjelaskan, sehubungan dengan ditutupnya Patungan Usaha, maka bosnya membuka koperasi. "Masyarakat bisa menjadi anggota (koperasi). Kalau yang sudah telanjur investasi di PU, asetnya akan diterbitkan dalam bentuk sertifikat modal koperasi (SMK), atau semacam lembar saham patungan usaha," kata Farida.

Farida mengatakan pihaknya menjamin uang anggota yang sudah masuk di PU tidak akan hilang. "Hanya saat ini masuk dalam SMK dengan satu lembarnya Rp 10 ribu, tinggal menghitung jika aset yang sudah ditanam maka tinggal mengalikan saja, nanti diketahui berapa lembar SMK-nya," kata Farida.

Tentang pembelian hotel di Bali oleh Yusuf Mansyur, Farida mengatakan tidak tahu-menahu. "Soal itu saya kurang tahu, sekarang Pak Ustadz belum bisa ke sini (kantor Koperasi Daqu) karena masih berduka, ibunya meninggal," ucap Farida.

AYU CIPTA

Berita Lain:
Sagna: Ozil Bikin Arsenal Tambah Semangat
Keluarga Korban Cebongan Berhak Minta Keadilan
Ahok Temui Buruh Jabodebatek Hari Ini
Agenda Jokowi, dari Pasar Rakyat sampai BBG
Proses Transfer Bikin Gareth Bale Stres






Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

9 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

16 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

2 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya