Ini yang Diinginkan Industri dari Kebijakan SBY  

Jumat, 23 Agustus 2013 11:02 WIB

Gestur tangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan keterangan pers terkait melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat beberapa hari terakhir di Kantor Presiden, Komplek Istana Presiden, Jakarta, Rabu (21/8). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta- Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) Adhi Siswaja Lukman mengatakan, terdapat tiga hal konkret yang diharapkan diberikan pemerintah dalam paket stabilisasi ekonomi. Paket itu dikeluarkan guna menghadapi pelemahan rupiah dan indeks saham yang belakangan merosot.

Pertama, memberikan stimulus untuk meningkatkan ekspor agar tidak lagi mengandalkan konsumsi dalam negeri. "Misalnya, berikan insentif berupa diskon pengiriman buat mereka yang ekspornya masih bisa ditingkatkan," katanya saat dihubungi, Jumat, 23 Agustus 2013.

Kedua, ada pemangkasan izin bagi industri. Sebab, ia menilai industri saat ini masih terbebani dengan panjangnya perurusan perizinan."Juga perlu ada pengurangan biaya mengurus izin dalam negeri," katanya.

Selain itu, sinkronisasi kebijakan antar daerah juga perlu dilakukan guna meningkatkan daya saing antar pengusaha. Ketiga, adanya kepastian perihal ketenagakerjaan, mulai dari Upah Minimum Regional dan tenaga kerja alih daya (outsourcing). "Kalau dibiarkan berlama-lama tidak jelas bisa menganggu iklim industri," ujar Adhi. Rencana relaksasi pajak, katanya, bersifat jangka panjang. Padahal, yang dibutuhkan industri adalah solusi jangka pendek.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengumumkan hasil rumusan paket kebijakan stabilisasi rupiah dan saham yang anjlok sdalam beberapa hari terakhir. (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari kemarin ditutup melemah 47,03 poin (1,11 persen) ke level 4.171,41. Sementara transaksi pasar uang kemarin, rupiah melemah 100 poin (0,93 persen) ke level Rp 10.875 per dolar AS.


RIRIN AGUSTIA

Berita terkait

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

1 hari lalu

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

Demokrat menyatakan ide pembentukan presidential club sebetulnya sudah tercetus sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

11 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

16 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

16 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

17 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

17 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

17 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

18 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya