Emiten BUMN Bersiap Membeli Kembali Saham  

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Selasa, 20 Agustus 2013 15:19 WIB

Ilustrasi Indeks/Bursa Saham. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Imam A. Putro mengatakan, beberapa perusahaan BUMN terbuka (Tbk) sedang berancang-ancang membeli kembali (buyback) saham. Berdasarkan informasi yang ia himpun, setidaknya dua perusahaan akan melakukan buyback. “Seperti Bukit Asam (PTBA) dan Semen Indonesia,” kata dia lewat pesan BlackBerry kepada Tempo, Selasa, 20 Agustus 2013.

Dia mengatakan, ada beberapa prosedur yang dilewati untuk buyback. Sebab, buyback mempengaruhi ekuitas dan penggunaan dana beli. "Kalau tidak salah sesuai aturan Bapepam harus lewat mekanisme rapat umum pemegang saham,” ujarnya.

Meski saham-saham BUMN banyak yang rontok pada perdagangan Bursa Efek Indonesia, Imam mengungkapkan, Kementerian BUMN tidak akan meminta secara formal melalui surat agar mereka membeli kembali saham di pasar. “Itu, kan, aksi korporasi, dan ini sedang dipikirkan apa perlu buyback saham,” katanya.

Mengenai kapan buyback dilakukan, Imam enggan berkomentar. “Tanya sendiri ke direktur utamanya, ya."

Dihubungi terpisah, David Cornelis, Head of Research KSK Financial Group, beranggapan alternatif buyback saham belum mendesak. Ia menilai, untuk saat ini, indeks masih berpotensi turun hingga ke level 4.000 jika rupiah mendekati Rp 11 ribu per dolar Amerika Serikat. “View market ke depan masih bearish, masih ada potensi penurunan lebih lanjut dari yang saat ini,” katanya kepada Tempo, Selasa, 20 Agustus 2013.

Bila pun dilakukan, kata dia, sebaiknya tidak tergesa-gesa. “Buyback dilakukan saat ini, boleh, perlu, tapi sebagian. Bertahap saja karena efeknya tidak akan maksimal,” katanya. Ia pun mencontohkan kondisi pada bulan September nanti. “Kebijakan The Fed, lihat di September nanti kemungkinan krusial."

Hal terpenting saat ini, kata dia, adalah bagaimana menjaga nilai rupiah agar tidak anjlok. Dia berharap semua pihak terkait dapat menjaga nilai tukar agar jangan sampai mendekati level Rp 11 ribu. "Karena dapat menjadi bumerang dan efek dominonya ke mana-mana,” ujar David.

Dia pun memperkirakan, pada rentang indeks 4.000 dan rupiah Rp 11 ribu, pemerintah sudah harus buyback. Pada posisi tersebut, kondisinya sudah bisa dikatakan mendesak. "Secara logika sederhananya gini, IHSG sudah berada di posisi di bawah penutupan tahun lalu,” katanya.

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan hal yang tidak jauh berbeda. Menurut dia, kalaupun buyback terjadi, hal itu tidak serta-merta membuat indeks menghijau. “Taruhlah Semen Indonesia buyback 1.000 lot dengan nilai transaksi Rp 6,1 miliar, nah itu pelaku pasar lihat dulu itu sebanding tidak dengan jumlah saham yang beredar,” katanya.

Dia mengatakan, kebijakan tersebut harus melihat juga kondisi emiten. “Apakah dialokasikan dana untuk melakukan buyback dalam capex-nya,” katanya. Pemerintah, menurut Reza, harus menciptakan sentimen positif yang berguna bagi penguatan indeks. “Karena pasar modal itu bermain di ranah sentimen dan persepsi."

ANANDA PUTRI

Baca juga:

Lulung: Ahok Bukan Negarawan

CIA Akui Berada di Balik Kudeta Iran

Rudi Rubiandini Diduga Bagian Jejaring Makelar

Tes Keperawanan Siswa SMA di Prabumulih Diprotes

KPK Minta Rudi Blakblakan Soal Suap SKK Migas

Berita terkait

Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota

6 jam lalu

Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo ungkap kemungkinan Prabowo bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri BUMN Sebut Pengadaan Perumahan Masih Kurang Dukungan Pemerintah

18 jam lalu

Wakil Menteri BUMN Sebut Pengadaan Perumahan Masih Kurang Dukungan Pemerintah

Wakil Menteri BUMN sebut pemerintah masih kurang memberikan pendanaan untuk developer, guna memberikan pengadaan hunianuntuk masyarakat

Baca Selengkapnya

11 Orang Korban Kecelakaan Maut di Subang Dapat Santunan dari Jasa Raharja, Berapa Nilainya?

1 hari lalu

11 Orang Korban Kecelakaan Maut di Subang Dapat Santunan dari Jasa Raharja, Berapa Nilainya?

PT Jasa Raharja menjamin seluruh korban kecelakaan bus tersebut akan mendapat santunan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

2 hari lalu

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendapatkan kenaikan peringkat pada level BBB dari lembaga internasional, Fitch Ratings. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

4 hari lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

5 hari lalu

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

Peresmian ditandai oleh penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Kartika Wirjoatmodjo.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

5 hari lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

6 hari lalu

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga berharap konsolidasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan PT Hutama Karya (HK) akan rampung per September 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

8 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

8 hari lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya