TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Astra Agro Lestari Tbk di tahun 2005 menargetkan pertumbuhan CPO 10-15 persen dibandingkan tahun 2004 atau sebanyak 850 ribu ton. Astra Agro di tahun yang sama merencanakan pengembangan lahan sebanyak 16.500 ribu hektar yang diperuntukan untuk lahan plasma sebanyak 3500 hektar dan nukleus 13000 hektar. "Saat ini kami telah memiliki lahan 40 ribu hektar dan di tahun 2005 akan membangun lahan-lahan baru," ujar Benny Tjoen, Wakil Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk.Besarnya investasi yang dibutuhkan untuk itu semua sebesar Rp 350 miliar dan sumber dana berasal dari pinjaman bank. Menurut Benny, Pengembangan lahan diprioritaskan dengan membeli lahan-lahan kosong. Karena lahan-lahan kebun yang sudah jadi, biasanya bermasalah dan biasanya kalau tidak bermasalah memiliki harga yang mahal. Diantaranya kebutuhan investasi dialokasikan untuk pembangunan satu pabrik baru dan penyelesaian dua buah pabrik yang membutuhkan dana Rp 100 miliar. Lokasi pabrik tersebut di Sulawesi, Kalimantan dan Riau. Adapun untuk pengembangan lahan dibutuhkan dana Rp 75 miliar dan untuk pembangunan fasilitas Rp 75 miliar. Produksi CPO telah tumbuh 30,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2003. Menurut Benny, target produksi CPO di tahun 2004 dapat dilampaui. Karena produksi CPO sampai dengan kwartal III sudah mencapai 574 ribu ton dan diperkirakan diakhir tahun mencapai Rp 760 ribu. Nilai ekspor saat ini mencapai 260 ribu ton atau tumbuh satu setengah persen dibanding tahun lalu. Target ekspor CPO di tahun 2005 sebesar 50 persen dengan sasaran ekspor terbesar India. Yuliawati