TEMPO.CO, Jakarta - Ustad Yusuf Mansur akan bertemu dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait usaha investasinya. Rencananya, Yusuf akan mendatangi OJK pada Senin besok, 22 Juli 2013. "Saya Insya Allah Senin pagi, jam 09.00 ke OJK," kata Yusuf kepada Tempo dalam pesan singkat, Ahad, 21 Juli 2013.
Ustad kondang ini enggan membeberkan apa saja yang akan dilakukan dalam pertemuannya dengan OJK. "Doain (saja) ya," ujarnya. Yusuf menggagas usaha investasi yang dinamakan Patungan Usaha dan Patungan Aset.
Usaha investasi yang dijalankan Ustad Yusuf Mansur ini sempat disoroti OJK. Dikabarkan sejumlah usaha investasi, termasuk Patungan Usaha dan Aset, yang dijalankan Yusuf dilaporkan ke OJK. Musababnya tidak ada kejelasan penggunaan dana oleh usaha investasi tersebut.
Yusuf Mansur menghimpun dana masyarakat melalui Patungan Usaha dan Patungan Aset. Dalam situsnya, Yusuf menjanjikan dana yang terkumpul akan dijadikan usaha berupa hotel di kawasan Bandara Soekarno-Hatta. Investor akan memperoleh imbal hasil 8 persen dan cashback (pengembalian dana) dalam waktu 10 tahun.
Namun, saat ini Yusuf menutup sementara usahanya ini. Dia juga telah mengakui kesalahannya menghimpun dana masyarakat dalam jumlah besar. Ia mengaku tidak mengetahui ada larangan tentang hal tersebut. "Karena ini dianggap salah maka saya tutup (patungan usaha)," ujar Yusuf, 18 Juli 2013. "Maka itu saya minta maaf."
Yusuf Mansur memastikan tidak ada niatan buruk di lini usahanya tersebut. "Saya itu tidak tahu segala hal," kata dia. "Saya tidak mengerti tentang pasar modal." Ia membantah bila investasinya dikatakan 'investasi bodong'. "Ilegal itu kan kalau sengaja saya salah. Saya spirit-nya itu baik," kata dia. "Bagaimana bisa masyarakat punya sesuatu, jadi enggak asing melulu yang punya."
AFRILIA SURYANIS | ANANDA PUTRI
Berita terkait
Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB
4 jam lalu
Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju
19 jam lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar
1 hari lalu
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.
Baca SelengkapnyaStartup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?
1 hari lalu
Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan
1 hari lalu
Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.
Baca SelengkapnyaPuluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar
1 hari lalu
Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.
Baca SelengkapnyaTahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun
1 hari lalu
Deputi BKPM Nurul Ichwan berharap percepatan pencapaian realisasi investasi pada 2024 bakal menguatkan kolaborasi antardaerah.
Baca SelengkapnyaJelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih
2 hari lalu
Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen
2 hari lalu
Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini
Baca SelengkapnyaCIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS
2 hari lalu
Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.
Baca Selengkapnya