Jalan Overload, Kereta Api Jadi Solusi

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 18 Juli 2013 04:16 WIB

Kecelakaan kereta api di stasiun Bretigny sur Orge, Paris Selatan, menewaskan setidaknya menewaskan 6 orang, Jumat (12/7). (AP/Gorguet Thierry)

TEMPO.CO , Jakarta: Pemerintah dinilai perlu segera mengembangkan penggunaan kereta api untuk mengurangi pemakaian jalan yang sudah melampaui batas. Guru Besar ITB Ofyar Z. Tamin mengatakan jika kereta api tidak segera ditambah penggunaan uang negara akan habis untuk memelihara jalan. "Pemakaian kereta bisa setidaknya mengoptimalkan penyerapan dana transportasi," katanya Rabu, 17 Juli 2013.

Ofyar mencatat biaya pemeliharaan jalan sudah memakan ongkos sebesar Rp5,1 triliun pada tahun 2006. Biaya itu kian membengkak hingga menjadi Rp 12 triliun pada tahun 2009. Dia menjelaskan penggunaan jalan masih menjadi saran utama. "Harus segera dicari alternatif seperti memajukan transportasi lain," kata dia di Kementerian Perhubungan.

Pengalihan transportasi berbasis jalan raya ke kereta api harus segera dilakukan. Menurut dia pengalihannya 10-20 persen saja. Namun fungsi bukan untuk angkutan penumpang, melainkan untuk barang. Pergerakan barang, kata dia, masih terpusat di Pulau Jawa sebesar 67,41 persen dan penumpang sebesar 86,41 persen. "Jalan masih mendominasi sebanyak 88 persen dari modal share," ujarnya.

Penggunaan rel akan lebih menguntungkan untuk perjalanan jarak jauh. Selain itu, kecepatan tinggi bisa dicapai karena tidak ada hambatan. Kereta api dinilai cocok untuk segala jenis anggukan massal. "Sayangnya kereta baru berada di Pulau Jawa dan sebagian Sumatera," kata dia.

Guru Besar Universitas Indonesia Suyono Dikun mengatakan penggunaan kereta api baru mencapai sekitar 7,7 persen. Sebanyak 7 persen digunakan sebagai angkutan penumpang dan angkutan barang sebesar 0,7 persen. Anggaran yang digunakan mencapai Rp4-7 triliun. Sedangkan penggunaan jalan mencapai 91 persen yang memakan anggaran sekitar Rp30 triliun. "Transportasi kita masih juah dari seimbang," katanya.

Dia berpendapat pemerintah harus segera melaukan revitalisasi perkeretaapian nasional. Pengambil kebijakan, kata dia, harus memiliki pandangan yang sama mengenai perkeretaapian nasional. Menurut dia perlu dilakukan konvensi nasional perkeretaapian untuk menyetujui peta jalan kereta api nasional. "Pemerintah perlu membuat keputusan politik, once for all," katanya.

RAMADHANI

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

26 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

30 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

32 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

32 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

39 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

41 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

55 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

5 Maret 2024

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

6 Januari 2024

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

28 Desember 2023

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat menggelar pengecekan kelaikan angkutan umum jelang Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya