Saran Bank Dunia: Naikkan Lagi Harga BBM

Reporter

Rabu, 3 Juli 2013 11:27 WIB

Warga mengantri untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Hayam Muruk, Jakarta Barat, (21/6). Menjelang Pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi warga rela mengantri untuk mengisi penuh tangki bahan bakarnya. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia menilai Indonesia masih terancam belanja subsidi energi. Menurut Ekonom Utama Bank Dunia Ndiame Diop, masih ada alasan untuk melanjutkan reformasi fiskal dengan menaikkan harga barang bersubsidi, seperti bahan bakar minyak (BBM), agar selisihnya tidak terlalu jauh dengan harga pasar. "Peningkatan harga energi global disertai dengan pelemahan rupiah akan menambah selisih antara harga subsidi dan harga pasar," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa 2 Juli 2013.

Diop menegaskan meski harga BBM bersubsidi telah dinaikkan, pada periode berikutnya dorongan belanja tersebut bisa lebih tinggi. Sebab Indonesia terus menambah impor energi seiring tingginya pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain terjadi penurunan produksi minyak dalam negeri. Karena kondisi ini terjadi di tengah situasi global yang bergejolak, upaya penghematan pun menjadi tidak menentu. "Masih ada alasan kuat untuk melanjutkan reformasi fiskal," ujarnya.

Bank Dunia memperkirakan penghematan fiskal langsung dari peningkatan harga BBM bersubsidi akan mencapai Rp 42 triliun pada 2013. Selanjutnya, penghematan itu akan meningkat menjadi Rp 85 triliun pada 2014. Bank Dunia menyambut baik kenaikan harga BBM bersubsidi yang berlaku pada 22 Juni 2013. Dalam jangka pendek, penyesuaian harga BBM tersebut membantu membatasi peningkatan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN-P) 2013.

Bank Dunia menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2013, dari 6,2 persen menjadi 5,9 persen. Menurut Diop, anjloknya pertumbuhan disebabkan neraca perdagangan yang defisit, turunnya prospek investasi serta rendahnya harga komoditas yang bertengger di level rendah. Namun, kata dia, melambatnya pertumbuhan hanya bersifat sementara. "Pada 2014 perekonomian Indonesia kembali meningkat."

Diop memperkirakan tekanan inflasi akan berpengaruh signifikan pada perekonomian Indonesia. Hal ini terjadi setelah kenaikan bahan bakar akhir Juni lalu. Namun dia menegaskan perlambatan yang terjadi di Indonesia masih dalam taraf moderat sehingga diharapkan ada perbaikan pada 2014, menjelang suksesi politik. Bank Dunia juga memperkirakan defisit transaksi berjalan Indonesia mencapai 2,7 persen dari produk domestik bruto (PDB) tahun ini dan 2,1 persen pada 2014.

MUHAMMAD MUHYIDDIN


Terpopuler


Demonstran Wanita 'Diraba-raba' di Tahrir Square
Jawaban 21 Negara yang Dimintai Suaka Snowden
Mursi Tolak Ultimatum Militer
Umur Kekuasan Mursi versi Morsitimer.com
Mesir Memanas, KBRI Tingkatkan Pengawasan WNI
Jawab Penolakan Mursi, Tentara Siap Mati

Berita terkait

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

6 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

24 hari lalu

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

26 hari lalu

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang

Baca Selengkapnya

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

26 hari lalu

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

33 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

46 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

56 hari lalu

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud mengkritik program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran yang dibahas pemerintah Jokowi saat ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

56 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

Bank Dunia mengomentari program usungan Prabowo Subianto, yaitu makan siang gratis. Bank BRI akan membagikan dividen Rp 48 T.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran?

56 hari lalu

Apa Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran?

Bank Dunia menilai program andalan pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran tersebut bisa memberikan dampak pada ekonomi.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Timnas AMIN Ingatkan Potensi Defisit

57 hari lalu

Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Timnas AMIN Ingatkan Potensi Defisit

Tanggapan Timnas AMIN terhadap program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya