Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah tinggal di kawasan Citayam, Bogor, (18/08). Dengan turunnya bunga kredit KPR dari sejumlah bank pemerintah, permintaan pada sektor properti mulai membaik. Foto: TEMPO/Ayu Ambong
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz menyatakan, kenaikan tarif dasar listrik (TDL) akan berimbas pada kenaikan harga rumah. "Listrik merupakan bagian dari komponen pembuat bahan-bahan bangunan, pasti ada imbasnya juga kepada harga rumah," kata Djan saat ditemui di sela-sela Musyawarah Nasional IV Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Rabu, 12 Juni 2013.
"Kami antisipasi dengan perpanjangan masa kredit," ujar Djan. Ia memberi contoh, masa kredit yang semula 15 tahun, bisa diperpanjang menjadi 20 tahun. Untuk itu, ia menyebut akan ada peraturan menteri susulan sebagai dasar hukum.
Djan masih menghitung besaran cicilan kredit perumahan. Dengan perpanjangan masa kredit, cicilan yang semula Rp 700 ribu per bulan bisa tetap atau turun menjadi Rp 600 ribu. Menurutnya, Bank Tabungan Negara (BTN) bersedia memperpanjang masa kredit perumahan dengan keuntungan fixed dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Adapun anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, menurut dia, tidak mempengaruhi harga rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sebab, tidak ada komponen impor dalam pembangunan rumah bagi MBR. "Meteran juga sudah bikinan lokal," ucapnya.
Mengenai uang muka pembelian rumah, kata Djan, tetap 10 persen. "Untuk pegawai negeri sipil (PNS) tidak masalah, dan non-PNS juga ada Jamsostek, yang bisa sampai 20 persen malah," ucapnya.
Bank Mandiri Optimistis Kredit Perbankan Tumbuh Tahun Ini, Tahun Lalu 16,42 Persen
5 Maret 2024
Bank Mandiri Optimistis Kredit Perbankan Tumbuh Tahun Ini, Tahun Lalu 16,42 Persen
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan, saat ini industri perbankan dalam kondisi fundamental yang sangat baik. Bank Mandiri menegaskan, kinerja industri perbankan di Indonesia tetap tumbuh tahun ini.