TEMPO.CO, Jakarta -Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) menyatakan ketersediaan perumahan masih kurang. "Harus kami akui, suplai masih belum seperti harapan karena masalah teknis, cuaca tahun ini tidak menentu," kata Ketua Umum Apersi, Eddy Ganefo, dalam Musyawarah Nasional IV Apersi, Rabu, 12 Juni 2013.
Ia menjelaskan, sejak akhir tahun 2012 hingga pertengahan tahun ini, hujan deras terus terjadi dan tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu, ia melanjutkan, muncul kesulitan untuk memasukkan logistik untuk pembangunan perumahan. Masalah kedua, menurut Apersi, yaitu adanya regulasi di luar Kementerian Perumahan Rakyat.
Eddy mengungkapkan, peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2013 tentang pelimpahan kewenangan pemberian hak atas tanah dan kegiatan pendaftaran tanah menciptakan masalah baru. Ia menuturkan, dengan peraturan tersebut, akad kredit harus dilakukan setelah sertifikat tanah diterbitkan. Menurut dia, sebenarnya peraturan tersebut baik karena memotong jalur birokrasi.
Seharusnya, menurut Eddy, jangka waktu proses perizinan dan biaya dapat ditekan dengan peraturan tersebut. "Dalam kenyataannya berbalik, ada oknum yang memanfaatkan peraturan itu," ucapnya. Ia menuturkan, ada oknum yang meminta pembayaran lebih di luar biaya resmi dengan alasan kurangnya sumber daya manusia untuk pengukur.
Eddy mengatakan, saat ini diperlukan waktu enam bulan untuk mengurus sertifikat. "Ini menyedihkan, padahal Kepala Badan Pertanahan Nasional sudah memberikan yang bagus," kata dia. Namun, ia melanjutkan, implementasi regulasi tersebut di lapangan masih kurang baik.
MARIA YUNIAR
Berita Lainnya:
Hidayat Nur Wahid: PKS Memang Main di Dua Kaki
Laris Manis Lelang Barang Gratifikasi di KPK
Dolar Tembus Rp 10.000, BI Guyur US$ 100 Juta/Hari
Jokowi Ganti Dua Direktur RSUD
Apa Saja Kelebihan iOS 7?
Berita terkait
Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024
5 Maret 2024
Alex Villas Group memprediksi bisnis properti di Bali akan menguat pada 2024 ini.
Baca SelengkapnyaWawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit
2 Maret 2024
Kepada Tempo, CEO Rumah123, Wasudewan menyebutkan dalam tiga tahun terakhir, tren pencarian properti tak banyak berubah. Simak wawancara lengkapnya.
Baca SelengkapnyaHarga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR
19 Februari 2024
Bank Indonesia mencatat adanya kenaikan harga properti jenis hunian di pasar primer pada kuartal IV 2023. KPR jadi sumber pendanaan pembelian.
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti: Pengertian, Jenis, dan Keuntungan
30 Oktober 2023
Investasi properti kini semakin dilirik karena nilainya yang terus naik. Namun, sebelum berinvestasi wajib mengetahui jenis dan keuntungannya.
Baca Selengkapnya5 Cara Investasi Properti yang Mudah untuk Pemula
25 Oktober 2023
Penting bagi pemula memahami cara investasi properti dengan strategi cerdas agar tidak merugi dan mendapat untung. Mari simak tipsnya.
Baca SelengkapnyaPengertian dan Peran PPJB dalam Transaksi Jual Beli Properti
12 September 2023
PPJB adalah dokumen penting dalam transaksi properti di Indonesia. Apa itu PPJB beserta peran dan contohnya? Simak penjelasannya ini.
Baca SelengkapnyaLika-liku Taipan Srettha Thavisin yang Kini Jadi Perdana Menteri Thailand
23 Agustus 2023
Srettha Thavisin, pimpinan salah satu pengembang real estate terbesar di Thailand, terpilih sebagai perdana menteri pada Selasa, 22 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaProfil Aguan Sugianto yang Gelontorkan Puluhan Miliar untuk Aloha PIK 2
10 Agustus 2023
Pebisnis Aguan Sugianto telah menggelontorkan investasi puluhan miliar rupiah untuk pembangunan Aloha PIK 2. Siapakah sosok Aguan ini?
Baca SelengkapnyaMRT Jakarta Tangkap Peluang Bisnis Properti di Kawasan TOD
1 Juni 2023
MRT Jakarta belajar dari pengembangan bisnis kereta bawah tanah yang dikelola LTA Singapura dan MTR Hong Kong.
Baca SelengkapnyaAncaman Resesi, Agung Podomoro Pede Penjualan Tumbuh Positif: Konsumen Berbondong-bondong
20 Februari 2023
Direktur Pemasaran Agung Podomoro, Agung Wirajaya, yakin sektor properti masih akan tumbuh positif meskipun ada ancaman resesi global yang mengintai.
Baca Selengkapnya