Pasar Bebas ASEAN, Pekerja di Lima Sektor Terancam

Reporter

Rabu, 29 Mei 2013 12:04 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidatonya pada acara peresmian pembukaan ASEAN Latin Business Forum 2012 di Jakarta, Senin (9/7). ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Tetap Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja Kamar Dagang dan Industri Indonesia Sumarna F. Abdurahman mengatakan, tenaga kerja Indonesia harus memperbaiki kompetensi jika ingin tetap bertahan dalam pasar bebas ASEAN 2015.


"Kalau nanti dibuka, kita harus membendung masuknya tenaga kerja dari 10 negara ASEAN. Mobilitas sudah tidak bisa dicegah lagi," katanya dalam breakfast meeting Kadin di Jakarta, Rabu, 29 Mei 2013.

Menurut Sumarna, nantinya tenaga kerja di lima sektor akan dibuka saat penyelenggaraan pasar bebas ASEAN 2015. Kelima sektor tersebut adalah pariwisata, kesehatan, logistik, informasi, dan perhubungan udara.

Sumarna menilai sektor yang paling krusial bagi Indonesia adalah sektor kesehatan. Ia mengkawatirkan tenaga kesehatan lokal belum mampu bersaing dengan tenaga kesehatan lain dari negara-negara ASEAN. Sektor kedua yang juga krusial, menurut ia, adalah pariwisata. Di sektor ini, Indonesia bisa berupaya untuk lebih unggul dibanding negara-negara ASEAN lain.


Menurut Sumarna, sektor pariwisata Indonesia masih memiliki kekuatan untuk bersaing. Tapi ia tetap mengingatkan Indonesia agar bisa mengantisipasi masuknya gelombang pekerja di sektor wisata.

Kadin menilai dari kelima sektor tersebut, tenaga kerja Indonesia paling lemah dalam hal logistik. “Perangkat untuk sektor logistik belum mendukung dan berimbas pada kualitas tenaga kerja Indonesia.”

Sumarna menambahkan posisi Indonesia dalam menghadapi persaingan dalam sektor tenaga kerja di pasar bebas ASEAN akan cenderung defensif, bukan ofensif. "Bagaimana kita mengamankan pasar dalam negeri, bukan ofensif dengan melakukan penetrasi ke negara lain," katanya.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Tenaga Kerja, Benny Sutrisno, mengatakan asosiasi terkait kelima sektor harus mengadakan kerja sama terkait standarisasi kompetensi tenaga kerja dengan asosiasi sejenis di negara ASEAN lain. Menurut dia, standarisasi ini akan mempermudah tenaga kerja Indonesia untuk bisa bersaing dan masuk ke negara ASEAN lain. "Tiap sektor harus kita dorong untuk melakukan kesepakatan dengan asosiasi sejenis. Sertifikasi ini nantinya bisa dikeluarkan di seluruh negara Asean," katanya.

ANANDA TERESIA



Topik Terhangat:

Tarif Baru KRL
| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah


Berita Terpopuler:
Jadi Tersangka, Farhat Abbas Dicoret sebagai Caleg
Jokowi Berpeluang Jadi Calon Presiden dari PDIP

Dokter: 'Burung' Muhyi Tak Bisa Disambung Lagi

Bertemu Ganjar, Bibit Teringat Pesan Mega

Cara KPK Sindir Darin Mumtazah

Advertising
Advertising

Berita terkait

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

4 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

9 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

9 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

9 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

14 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

17 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

24 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

27 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

28 hari lalu

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

29 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya