BI: Pertumbuhan Kredit UMKM di Jawa Timur Rendah
Editor
Agus Supriyanto
Jumat, 17 Mei 2013 13:51 WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Bank Indonesia wilayah IV Surabaya mencatat pertumbuhan kredit ke pelaku UMKM di Jawa Timur masih terbilang rendah. Deputi Kepala Perwakilan BI Wilayah IV, Soekowardojo, menuturkan pertumbuhan kredit UMKM sepanjang triwulan I tahun 2013 sebesar 11 persen. Sangat kecil dibandingkan kredit umum yang naik 27 persen.
Kendati di bawah penyaluran kredit ke korporasi besar, Soekowardojo menganggap masih bagus. "Bisa tumbuh 11 persen itu bagus, karena kita membandingkan dengan pertumbuhan ekonomi yang 6 persen. Kalau dibandingkan ke korporasi besar seolah-olah rendah," katanya seusai konferensi pers pameran potensi UMKM Jawa Timur di Perpustakaan BI Surabaya, Jumat 17 Mei 2013.
Soekowardojo mengatakan ada ketakutan dari pelaku UMKM untuk meminjam modal ke perbankan. Ia mendesak kepada 81 bank umum dan 363 BPR yang beroperasi di Jawa Timur untuk mengalokasikan 20 persen dari penyaluran kreditnya ke sektor UMKM.
Menurut BI, UMKM adalah pilar penting bagi perekonomian nasional dan daerah. Namun ada kelemahan di pelaku UMKM terkait cash flow yang cenderung tidak sehat. Akibatnya, kredit seret (NPL) kredit UMKM cukup tinggi, rata-rata 4 persen.
Soekowardojo mengatakan, fokus penjualan produk UMKM di dalam negeri ini yang berdampak kuat dari imbas krisis global. Selain itu, kontribusi UMKM ke produk domestik regional bruto Jawa Timur mencapai lebih dari 50 persen.
Ia mengakui masih banyak UMKM yang belum bisa mendapat akses kredit perbankan, karena tidak semua lembaga keuangan fokus pada pembiayaan UMKM. "Ini menyangkut agunan, persyaratan yang berbelit, bunga yang tinggi. Misalkan ada anak sakit, yang tadinya untuk bayar cicilan dialihkan ke anaknya," ucap Soekowardojo.
Ketua Badan Musyawarah Perbankan Daerah Jawa Timur, Mohamad Ishak, mengatakan UMKM di Jawa Timur masih butuh aksesibiliti ke sumber-sumber pembiayaan secara luas. Lewat ajang pameran potensi UMKM kreatif yang digelar mulai 22-26 Mei 2013 di Surabaya, Ishak berharap ada sinergi yang saling memperkuat kemitraan antara perbankan dengan UMKM.
Ia menargetkan sedikitnya 150 pelaku UMKM akan ambil bagian dalam pameran UMKM kreatif tersebut. Melalui pameran ini, katanya, UMKM dapat melakukan perluasan jaringan pemasaran ke pembeli langsung, baik skala retail maupun grosir. "Memang butuh edukasi dan sosialisasi terus menerus," kata pria yang juga menjabat Kepala BI Wilayah IV itu.
CEO Bank BNI Wilayah Surabaya, Dasuki Amsir, menegaskan dari sisi layanan perbankan, pameran ini menjadi semacam one stop banking service. Masyarakat bisa mendapatkan infromasi tentan produk perbankan dan jasa layanan perbankan lainnya. "Ajang sarana edukasi bagi masyarakat soal perbankan," kata dia.
DIANANTA P. SUMEDI
Topik terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Indoguna Akui Setor Uang ke PKS
Fathanah Akui Indehoy dengan Maharani
Fathanah Ketahuan Curi Dokumen KPK
Cerita Dewi Queen of Pantura, Soal Sawer Pejabat