Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan sistem perbankan Islam syariah menjadi andalan dalam perdagangan bilateral dengan Tatarstan. Produk makanan halal juga akan mampu bersaing di pasar negara Federasi Rusia tersebut.
"Ini karena 53 persen atau sekitar 20 juta warga Tatarstan adalah Muslim," ucap Hatta di Kementerian Koodinator Bidang Perekonomian saat menerima kunjungan Presiden Tatarstan, Rustam Minnikhanov pada Kamis, 2 Mei 2013.
Kerja sama Indonesia-Tatarstan akan meliputi lima bidang, yakni energi, ketahanan pangan, manufaktur, investasi dan perdagangan, serta pertukaran pelajar. Di sektor manufaktur dan industri, Indonesia akan serius menggarap bidang penerbangan dan industri militer. "PT Pindad akan bekerja sama dengan pihak Tatarstan agar terjadi saling transformasi di bidang pertahanan."
Hatta menambahkan akan mengadakan kunjungan balasan pada bulan Juni 2013. Hatta bersama Kadin akan melakukan follow up dan menginisiasi pembentukan komisi bersama (joint commission) di ibukota Tatarstan, Kazan. Indonesia akan menandatangani MoU pada bidang perdagangan, industri, dan investasi.
Dalam kunjungan tersebut, Rustam Minnikhanov membawa perwakilan dari pemerintah dan perwakilan industri terbesar di Tatarstan. "Rombongan negara kami begitu terkesan dengan perkembangan Ekonomi Indonesia yang cepat," Ucap Minnikhanov.
Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura
22 Juni 2021
Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura
Peningkatan kerja sama tersebut antara lain meliputi permintaan bantuan tenaga ahli Singapura untuk pengembangan Innovation Center dan Talent Hub Kemnaker.