Mandiri Tunas Finance Kembali Terbitkan Obligasi

Rabu, 1 Mei 2013 20:43 WIB

Pabrik perakitan sepeda motor Honda PT Astra Honda Motor di Cikarang, Jawa Barat. TEMPO/ Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - PT Mandiri Tunas Finance (MTF) menerbitkan obligasi berkelanjutan dengan total nilai sebesar Rp 1,25 triliun. Direktur Utama PT Mandiri Tunas Finance, Ignatius Susatyo Wijoyo, mengatakan penerbitan obligasi ini bertujuan mendapatkan modal perseroan yang digunakan untuk mengembangkan bisnis pembiayaan perusahaan tersebut.

“MTF akan membuka cabang baru guna mendukung target pembiayaan baru 2013 sebesar Rp 12 triliun,” kata dia saat paparan publik penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan I di Hotel Gran Melia. Jakarta, Rabu, 1 Mei 2013.

MTF merilis obligasi tahap I senilai Rp 500 miliar dalam dua seri dengan masa penawaran awal 1 Mei 2013 - 16 Mei 2013. Untuk obligasi seri A dengan jangka waktu 36 bulan dengan indikasi kisaran kupon antara 7,35 persen - 8,15 persen. Obligasi seri B dengan jangka waktu 48 bulan dengan kisaran kupon 7,4 persen - 8,2 persen. Kupon yang nanti disepakati dibayarkan setiap 3 bulan.

Menurut Direktur Mandiri Sekuritas, Dadang Suryanto, kisaran kupon tersebut sudah mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). “Jadi kupon di kisaran itu tidak jauh berbeda dengan kupon Obligasi Astra Finance, tapi bagi kita yang penting kupon finalnya. Kita lihat hasil penawaran 16 Mei," ucapnya.

Sejak pertengahan tahun lalu, MTF fokus pada pembiayaan mobil baru yang menurut perseroan hal ini yang menyebabkan pertumbuhan pembiayaan yang baik. Direktur MTF, Harjanto Tjitohardjojo, mengatakan fokus pembiayaan mobil baru manfaatnya untuk mengembangkan market share perseroan. "Pembiayaan mobil baru sebesar 75 persen dari total pembiayaan kami, sisanya pembiayaan mobil bekas, motor dan alat berat,” ucapnya.

Merek mobil yang mendominasi pembiayaan MTF yaitu Toyota, Honda, Daihatsu, dan Mitsubishi. “Per bulan kita 1.000 unit atau 55 persen dari total pembiayaan mobil baru,” kata Harjanto.

Lebih lanjut Harjanto menjelaskan, sebagian besar pembiayaan MTF atau 70 persen nilainya berasal dari Bank Mandiri. Sisanya 30 persen pembiayaan dari bilateral loan bank, maupun bonds dari pasar modal. “Bonds sebagai diversifikasi sumber dana.”

Selama tahun 2012, total pembiayaan baru sebesar Rp 8,35 triliun, meningkat 16,9 persen dari tahun sebelumnya. Laba bersih di tahun lalu melonjak 77,2 persen dari Rp 65,77 miliar pada 2011 menjadi Rp 116,54 miliar. Untuk rasio kredit macet di tahun lalu sebesar 0,4 persen.

LINDA TRIANITA

Berita terkait

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

37 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.

Baca Selengkapnya

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.

Baca Selengkapnya

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya