Ilustrasi pesawat Lion Air tergelincir di wilayah bandara Ngurah Rai, Bali. (ilustrasi: Unay)
TEMPO.CO, Jakarta- Pilot pesawat Lion Air penerbangan JT 904 Mahlup Gozali mengaku merasa ada yang menyedot pesawat yang ia kemudikan sesaat sebelum jatuh ke perairan Denpasar, Bali. Gozali memastikan saat itu cuaca tampak normal-normal saja.
“Ada juga, pesawat seperti tersedot,” kata Gozali saat ditemui di rumahnya, Cimone, Tangerang, Jumat 19 April 2013. “Tapi tersedot oleh apa saya tidak tahu. Apakah karena cuaca jelek, saya tidak tahu,” katanya.
Gozali mengatakan selama perjalanan dari Bandung ke Denpasar, pesawat berjalan normal. Tak ada masalah pada mesin pesawat ataupun cuaca. Ia sempat mengemudikan pesawat dengan moda auto pilot. Begitu mendekati bandara Ngurah Rai, Denpasar, kemudi pesawat ia ambil alih kembali.
Saat hendak mendaratkan pesawat pun semua berjalan normal. Landasan pacu bandara Ngurah Rai bisa dilihat dari kejauhan. Air laut juga terlihat normal. Gozali tak melihat ada tanda-tanda Down Draft (udara yang mendadak menukik vertikal) di bandara. “Memang ada awan, tapi itu masih normal,” ujarnya.
Gozali pun mengambil ancang-ancang pendaratan. Roda pesawat dikeluarkan, penumpang diminta mengenakan sabuk pengaman. Namun pada ketinggian 300-200 kaki di atas permukaan laut, masalah mulai terasa. Tiba-tiba tanpa disangka pesawat gagal mencapai landasan pacu, malah nyemplung ke perairan sekitar bandara Ngurah Rai. “Kejadian itu split second. Terjadi cepat sekali.”
