Bangkai pesawat Lion Air yang jatuh ke laut di ujung landasan Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, (14/4). AP/Firdia Lisnawati
TEMPO.CO, Dempasar -Evakuasi pesawat nahas Lion Air akan dilakukan melalui jalur laut dengan bantuan pudboat (kapal penarik atau kapal derek).
Purwanto, seorang petugas evakuasi, menyebutkan pudboat akan didatangkan dari Pelabuhan Benoa. "Nanti jam 11 atau 12 (24.00 Wita) pudboatnya mulai jalan dan tiba besok pagi," kata dia. Untuk perjalan dari Benoa hingga tiba dilokasi, diperlukan waktu 7 hingga 8 jam.
Saat pudboat sudah di lokasi, evakuasi juga dilakukan dengan memperhitungkan pasang surut air. "Kami tunggu air pasang supaya mudah ditariknya," lanjut dia.
Pesawat akan dibawa ke Pantai Kelan dan dari sana akan kembali dipindahkan ke dalam bandara untuk menjalani proses pemeriksaan selanjutnya. Evakuasi akan dilakukan dua kali. Evakuasi pertama akan mengangkat bagian badan kapal, karena bagian ini menindih bagian ekor pesawat yang sudah terpotong. Potongan ekor yang berukuran lebih kecil akan diangkat kemudian.
Saat ini, kata Purwanto, sedang dilakukan proses evakuasi barang-barang milik penumpang yang belum bisa diselamatkan sejak Sabtu. Purwanto juga mengatakan bahwa penyelaman sempat dilakukan untuk mengetahui posisi badan pesawat yang menindih ekor pesawat.
Petugas juga sedang memasang drum untuk membuat pesawat mengapung, dan tali sepanjang 300 meter untuk ditarik.
Dari badan pesawat, Flight Data Recorder (FDR) sudah diamankaan KNKT. Saat ini keberadaan Cockpit Voice Recorder (CVR) sudah diketahui keberadaannya, namun belum diambil.
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
17 Januari 2024
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.