Merpati Siapkan Tiga Penasihat Keuangan

Reporter

Editor

Jumat, 27 Agustus 2004 19:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Calon penasihat keuangan untuk privatisasi PT Merpati Nusantara Airlines segera disampaikan kepada pemegang saham, yaitu menteri keuangan dan menteri koordinator BUMN. "Panitia sudah memilih tiga besar financial advisor (FA), tinggal disampaikan untuk ditetapkan," ujar General Manager Corporated PT Merpati Nusantara Jaka Pujiono, kepada wartawan disela-sela konfrensi pers program Merpati untuk memperingati ulang tahun ke-42 perusahaan tersebut di Marios Place Cafe Jakarta, Jumat (27/8). Namun, Jaka mengaku tidak bisa memberikan secara rinci nama-nama tiga FA terpilih tersebut. "Kami tidak berwenang memberitahukan nama-namanya, biar nanti setelah diumumkan pemerintah nama mereka akan keluar," kata Jaka, sembari menyatakan tiga besar calon FA itu, adalah campuran dari penasihat keuangan lokal dan asing. Ketika ditanya lebih lanjut, Jaka menjelaskan dasar pertimbangan terpilihnya FA tersebut adalah dari latar belakang pengalaman dan keahlian yang relevan untuk menangani masalah. "Yang jelas mereka harus pernah menangani masalah keuangan perusahaan besar," ujarnya. Jaka mengungkapkan, pihak Merpati sudah bertemu dengan departemen keuangan dan rencananya minggu depan akan ada pembahasan dengan DPR. Selain memilih FA, panitia privatisasi tidak segan menentukan lawyer adviser (penasehat hukum). "Kami baru menerima, pendaftaran LA, dan sudah dilakukan pembahasan tapi belum dipilih siapa yang akan menjadi LA-nya," papar Jaka. Privatisasi perusahaan penerbangan ini, rencananya akan dimulai dari proses strategic sell atau penjualan starategis kepada investor terbatas, paling lambat akhir tahun ini. Kemudian langkah ini akan dilanjutkan dengan penjualan saham ke publik, yang direncakan antara 2005-2006. Pada penjualan publik saham akan dilepas 51 persen jika peminatnya dari dalam negeri atau 49 persen jika peminatnya dari pihak asing. Lebih lanjut Jaka menjelaskan, saat ini panitia dan pemerintah sudah mengupayakan konversi utang perusahaan tersebut. "Kita sudah mengajukan konversi utang, nilai akhir belum ketemu, namun sekitar Rp 225 miliar," ujarnya. Setelah konversi utang dan proses penjualan strategis dapat dilaksanakan, tambahnya, diharapkan rencana bisnis bisa diperbaiki sehingga bisa memperbaiki kinerja. Rina Rachmawati - Tempo News Room

Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

32 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

48 hari lalu

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

49 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

50 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

50 hari lalu

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.

Baca Selengkapnya

Transformasi BUMN Jadi 40 Perusahaan, Wamen BUMN: Kami Lihat Sembilan Bulan Lagi

8 Januari 2024

Transformasi BUMN Jadi 40 Perusahaan, Wamen BUMN: Kami Lihat Sembilan Bulan Lagi

Transformasi BUMN dikebut di sisa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Empat puluh lima BUMN akan dipangkas jadi 40.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Turun jadi USD 393,7 Miliar, BI: Pemerintah Bayar Pokok dan Bunga Tepat Waktu

15 November 2023

Utang Luar Negeri RI Turun jadi USD 393,7 Miliar, BI: Pemerintah Bayar Pokok dan Bunga Tepat Waktu

Bank Indonesia mengungkap utang luar negeri Indonesia pada triwulan ketiga 2023 turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya